Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengumumkan rencana penyaluran bantuan sosial atau bansos beras sebanyak total 360 ribu ton pada kuartal II 2025.

Bantuan ini akan didistribusikan kepada sekitar 18,3 juta penerima selama dua bulan. Namun, Amran menegaskan adanya strategi khusus untuk memastikan nilai tukar petani (NTP) tidak anjlok akibat adanya bansos beras ini.

”Kita akan mengeluarkan bantuan sosial yaitu jumlahnya 180 ribu ton per bulan. Dua bulan 360 ribu ton. Kita akan bagi ke masyarakat tidak mampu,” ujar Amran dikutip dari Antara, Senin (2/6/2025).

Strategi yang akan diterapkan Kementerian Pertanian meliputi tiga poin utama. Pertama, distribusi ke daerah minim produksi.

Bansos beras akan diprioritaskan untuk daerah-daerah yang tidak menghasilkan beras atau memiliki produksi minim, seperti Papua, Maluku, dan wilayah sejenis. Penyaluran ke daerah ini bisa dilakukan sekaligus untuk dua bulan.

Kedua fokus ke wilayah perkotaan yang tidak memiliki produksi beras. Ketiga, khusus untuk daerah penghasil beras, terutama di Pulau Jawa, penyaluran bansos harus mempertimbangkan NTP dengan saksama.

”Harus kita lindungi, kita melihat kabupaten yang harga beras sudah melebihi HPP (Harga Pokok Penjualan) yang ditetapkan pemerintah. Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik, juga di tingkat konsumen tetap baik,” jelas Amran.

Stok capai 4 juta ton...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler