Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap stasiun televisi Trans7 terkait penayangan program Xpose Uncensored edisi Senin (13/10/2025).

Tayangan tersebut dinilai telah melecehkan pesantren dan tokoh-tokoh yang sangat dihormati oleh kalangan Nahdliyin.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan pihaknya telah menginstruksikan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk segera mengambil langkah hukum yang diperlukan.

”Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Gus Yahya menyampaikan keberatan dan protes keras atas tayangan tersebut, yang menampilkan narasi yang menyebutkan santri dan jemaah rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai.

Narator dalam tayangan itu bahkan menyebut bahwa kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberikan amplop kepada santri.

Menurut Gus Yahya, materi tayangan tersebut tidak hanya menyalahi etika jurnalistik, tetapi juga berpotensi mengganggu ketenteraman dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, PBNU menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation segera mengambil langkah nyata dan bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan sosial yang telah ditimbulkan akibat tayangan tersebut.

”Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut,” tegasnya.

Tegas PBNU...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler