Jumat, 21 November 2025

Murianews, Jepara – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyiapkan relawan siber pengawas Pemilu 2024. Sedikitnya ada tiga puluh pemuda yang terlibat dalam relawan itu.

Ketua Bawaslu Kabupaten Jepara Sujiantoko menyatakan, prinsip utama kerja relawan siber itu adalah mengawasi konten-konten yang mengarah pada pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

”Relawan siber atau patroli siber ini akan mengawasi konten-konten yang berkaitan dengan Pemilu 2024 di internet maupun media sosial,” kata Sujiantoko, Kamis (30/11/2023).

Dalam melaksanakan tugasnya, ia mengatakan ketika relawan patroli siber tersebut menemukan konten yang dianggap melanggar ketentuan di dalam UU ITE atau melanggar ketentuan dalam aturan Pemilu.

Mereka dapat melaporkan hal tersebut kepada tim gugus tugas yang terdiri dari perwakilan Bawaslu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) maupun kepada Tim Cyber Crime Polres Jepara.

”Relawan tersebut sebenarnya tidak punya kewenangan apapun, mereka hanya melaporkan, sehingga sebenarnya tidak ada tugas yang spesifik. Ketika mereka menemukan konten yang mengarah pada pelanggaran atau hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan, mereka bisa menyampaikan kepada Bawaslu, Kominfo atau Kepolisian,” jelasnya.

Mereka yang menjadi Relawan Patroli Siber menurutnya berasal dari anggota komunitas pegiat sosial. Selain itu juga alumni Pengawas Partisipatif yang sudah berpengalaman di bidang pengawasan partisipatif.

”Dan harapan kami mereka yang menjadi relawan juga yang memiliki hati nurani relawan atau sukarela untuk menjadi relawan di dalam melakukan patroli siber,” tambahnya.

Sedang untuk tingkat kerawanan cyber crime atau penyebaran informasi hoaks pada pelaksanaan pemilu 2024, ia memperkirakan akan banyak tersebar melalui platform WhatsApp (WA) Grup, TikTok, Instagram dan Facebook.

”Kemungkinan (tingkat kejahatan siber, red) lebih banyak di WA Grup, TikTok, IG, FB tetapi lebih ke pemilihan capres-cawapres dan kalau legislatif saya kira tidak terlalu rawan,” pungkasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler