Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Isu kebangkrutan semakin menggerogoti kepercayaan BPR Bank Jepara Artha, Jawa Tengah (Jateng). Sebagian besar nasabah khawatir dan takut jika uang simpanannya tak bisa diambil.

Salah satu nasabah, Anita, guru TK Pertiwi Ujungbatu, Kecamatan Jepara mengaku sudah bolak balik hingga tiga kali datang ke Bank, namun uang tabungan anak didiknya sebesar Rp 22 juta di BPR Jepara Artha juga belum bisa ditarik.

Anita dijanjikan akan dilayani pada 19 Januari 2024. Namun, penarikan maksimal yang bisa dilakukan hanya Rp 10 juta.  

Anita mengaku mengambil uang tabungan anak didiknya setelah muncul isu BPR Jepara Artha kolaps di sejumlah media sosial yang diikutinya.

”Khawatir saja kalau beneran kolaps bagaimana? Karena ini bukan uang saya, tapi milik anak didik," kata dia, Jumat (22/12/2013).

Hal serupa juga dialami oleh Mahmudi (63). Warga Kecamataan Pakisaji itu sudah tiga kali bolak balik ke kantor Bank Jepara Artha sejak Senin-Rabu (18-20/12/2023). Namun niatnya menarik simpanan tak membuahkan hasil.

Ia hanya dijanjikan akan dilayani pada 2 Januari 2024. Nominal penarikan pun sama, yakni hanya Rp 10 Juta. Padahal ia ingin mengambil  Rp 70 juta dari uang sebesar Rp 200 juta yang ditabungnya di BPR Jepara Artha.

”Padahal saya sangat butuh sekali uang itu karena mau ada hajat. Petugasnya bilang antrian sudah banyak,” ungkap Mahmudi.

Isu BPR Jepara Artha kolaps memang berseliweran di media sepekan terakhir. Seiring isu itu, para nasabah berbondong-bondong datang ke gedung bank pelat merah ini untuk menarik uangnya.

Berdasarkan data petugas pendaftaran penarikan tabungan Bank Jepara Artha, hingga kini sudah ribuan nasabah yang ingin menarik uangnya.

Namun mayoritas tak bisa langsung dilayani, karena manajemen sudah membuat ketentuan, tiap hari hanya 100 nasabah yang dilayani. Imbasnya terjadi antrean daftar tarikan nasabah.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler