Murianews, Jepara – PT BPR Bank Jepara Artha terus berupaya menempuh berbagai cara untuk menyelamatkan diri. Salah satunya yakni dengan meminta bantuan kepada Bank Jateng.
Menurut Ketua Tim Penyehatan Bank Jepara Artha, Hery Yulianto, permintaan bantuan itu dalam rangka untuk menjaga likuiditas bank milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara tersebut. Pihaknya pun telah mengonsultasikan opsi itu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
”Kami sudah ajak Bank Jateng bertemu OJK. OJK sudah mengizinkan. Tapi Bank Jateng masih membahasnya di internal. Jadi belum ada keputusan,” kata Asisten II Sekda Jepara itu, Sabtu (13/1/2024).
Hery tak menyebut berapa besar dana yang diminta kepada Bank Jateng. Diketahui, Bank Jateng merupakan salah satu mitra dari Bank Jepara Artha.
Hery menyadari betul pengambilan keputusan di Bank Jateng pasti cukup sulit. Mengingat saat ini Bank Jepara Artha berstatus bank dalam penyehatan (BDP).
”Ini keputusan yang sulit. Orang boleh khawatir dengan aliran dana yang masuk ke sana (Bank Jepara Artha, red). Karena statusnya masih BDP,” ungkap Hery.
Sembari menunggu keputusan Bank Jateng, lanjut Hery, Bank Jepara Artha juga berupaya mencari jalan keluar lainnya. Salah satunya dengan menjual aset. Sudah ada tiga mobil operasional yang laku dijual.
Kemudian, saat ini Bank Jepara Artha juga sedang menawarkan tiga sertifikat bidang tanah. Jika sudah terjual, uang akan digunakan untuk menjaga likuiditas. Serta untuk melayani penarikan uang secara masif dari nasabah.
Bank Jepara Artha juga terus menawarkan saham kepada investor. Ada 49 persen saham yang ditawarkan.
”Sejauh ini belum ada investor yang tertarik. Rata-rata mereka masih ingin mempelajari tawaran kami,” pungkas Hery.
Editor: Zulkifli Fahmi



