Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – DBD di Jepara ganas dalam dua bulan terakhir. Peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue)di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sangat signifikan. Bahkan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sampai menerjunkan tim khusus untuk menelitinya.

Sudah empat hari tim Kemenkes meneliti fenomena DBD di Jepara. Selama empat hari, tim mengambil serotipe virus atau sampel darah pasien positif DBD di Jepara. Selain itu, tim juga akan melakukan penelitian vektor atau hewan perantara DBD dengan meneliti nyamuk sejak jentik.

Kemudian tim juga akan meneliti resistensi insektisida. Tim akan menggali apakah nyamuk yang ada di Jepara ini sudah kebal dengan insektisida yang digunakan untuk fogging atau tidak. Lainnya, tim juga mendeteksi angka bebas jentik.

Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, dr Vita Ratih mengutarakan, secara khusus tim meneliti di desa-desa dengan jumlah kasus paling banyak di Jepara. Terutama desa-desa di Kecamatan Pecangaan, Kedung, Kalinyamatan, Mlonggo dan Jepara.

Dari hasil penelitian jentik, Vita mengungkapkan bahwa angka bebas jentik di Kabupaten Jepara ternyata masih di bawah 50 persen. Padahal, standar angka bebas jentik seharusnya dibawah 95 persen.

“Kemenkes-nya bilang, pantesan nyamuknya banyak,” ungkap Vita saat ditemui Murianews.com, Kamis (7/2/2024).

Sementara untuk jenis-jenis penelitian lainnya, lanjut Vita, tim peneliti masih membutuhkan waktu lagi untuk meneliti lebih dalam. Dalam meneliti ini, tim tidak hanya mengambil sampel-sampel jentik, telur atau nyamuk di tempat terbuka. Melainkan di tempat-tempat tak terduga. Seperti bungkus atau saringan teh bekas, belakang mesin pendingin dan lainnya.

Menurut Vita, kedatangan tim dipicu dengan fenomena DBD di Jepara yang melonjak tajam. Di mana kasusnya menyebar begitu signifikan dan kematiannya begitu cepat.

“Mereka (tim peneliti Kemenkes, red) ingin tahu kenapa ini dahsyat banget di Jepara. Apakah ada varian baru pada nyamuk dan virusnya atau seperti apa,” jelas Vita.

Sampai saat ini, di Jepara sudah ada 169 orang positif DBD, 884 orang tersangka dan 20 orang di antaranya meninggal dunia. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar soal DBD di Jepara.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler