Kepala Kerbau Siap Dilarung di Laut Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 16 April 2024 20:13:00
Murianews, Jepara – Masyarakat pesisir Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, sudah selesai menyiapkan sesaji yang akan dilarung esok pagi, Rabu (16/4/2024). Sesaji kepala kerbau pun sudah disiapkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu.
Sebelum ditempatkan di miniatur perahu, sesaji dibacakan doa-doa di ruangan tertutup. Sesaji yang disiapkan antara lain bubur merah putih, kembang, sambal gepeng, ketupat dan lepet ingkung ayam, kepala kerbau dan lain-lain.
Setelah doa-doa selesai dipanjatkan, sesaji-sesaji itu ditata di atas miniatur perahu. Setelah itu, perahu diarak menuju TPI Ujungbatu. Masyarakat pun ikut mengarak miniatur perahu tersebut.
Suwarno, sesepuh Kelurahan Ujungbatu menyampaikan, larungan kepala kerbau tersebut merupakan acara inti dari pesta lomban yang selalu digelar sepekan setelah lebaran idulfitri itu.
“Larungan kepala kerbau itu bentuk rasa syukur masyarakat,” kata Suwarno, Selasa (16/4/2024).
Diketahui, pada kepala kerbau itu, biasanya terdapat berbagai perhiasan. Yang dipasang di hidung, telinga dan alis kerbau.
Sayangnya, tahun ini tidak terdapat perhiasan. Perhiasan diganti dengan kunyit yang dioleskan pada kain mori yang mengikat kepala kerbau itu. Suwarno menyebut baru kali ini tidak dipasang perhiasan di kepala kerbau.
”Tahun ini hanya ‘emas’ (kunyit, red) yang dileletkan saja. Dulu ada perhiasan. Tapi sekarang tidak ada,” ujar dia.
Menurut Suwarno, sesaji-sesaji itu bukanlah syarat wajib yang harus diyakini atau bahkan diimani. Baginya, yang lebih penting adalah doa-doa yang dipanjatkan dalam prosesi sedekah laut itu.
Dalam prosesinya, kepala kerbau akan dibawa dari TPI Ujungbatu menuju dekat Pulau Panjang. Di sana, miniatur perahu tersebut dilarung. Pada saat yang sama, peserta larungan akan memperebutkan kepala kerbau yang tenggelam.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Jepara – Masyarakat pesisir Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, sudah selesai menyiapkan sesaji yang akan dilarung esok pagi, Rabu (16/4/2024). Sesaji kepala kerbau pun sudah disiapkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu.
Sebelum ditempatkan di miniatur perahu, sesaji dibacakan doa-doa di ruangan tertutup. Sesaji yang disiapkan antara lain bubur merah putih, kembang, sambal gepeng, ketupat dan lepet ingkung ayam, kepala kerbau dan lain-lain.
Setelah doa-doa selesai dipanjatkan, sesaji-sesaji itu ditata di atas miniatur perahu. Setelah itu, perahu diarak menuju TPI Ujungbatu. Masyarakat pun ikut mengarak miniatur perahu tersebut.
Suwarno, sesepuh Kelurahan Ujungbatu menyampaikan, larungan kepala kerbau tersebut merupakan acara inti dari pesta lomban yang selalu digelar sepekan setelah lebaran idulfitri itu.
“Larungan kepala kerbau itu bentuk rasa syukur masyarakat,” kata Suwarno, Selasa (16/4/2024).
Diketahui, pada kepala kerbau itu, biasanya terdapat berbagai perhiasan. Yang dipasang di hidung, telinga dan alis kerbau.
Sayangnya, tahun ini tidak terdapat perhiasan. Perhiasan diganti dengan kunyit yang dioleskan pada kain mori yang mengikat kepala kerbau itu. Suwarno menyebut baru kali ini tidak dipasang perhiasan di kepala kerbau.
”Tahun ini hanya ‘emas’ (kunyit, red) yang dileletkan saja. Dulu ada perhiasan. Tapi sekarang tidak ada,” ujar dia.
Menurut Suwarno, sesaji-sesaji itu bukanlah syarat wajib yang harus diyakini atau bahkan diimani. Baginya, yang lebih penting adalah doa-doa yang dipanjatkan dalam prosesi sedekah laut itu.
Dalam prosesinya, kepala kerbau akan dibawa dari TPI Ujungbatu menuju dekat Pulau Panjang. Di sana, miniatur perahu tersebut dilarung. Pada saat yang sama, peserta larungan akan memperebutkan kepala kerbau yang tenggelam.
Editor: Budi Santoso