Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Bantuan sosial (bansos) masih terus digelontorkan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sayangnya, ada dua ribuan data penerima bansos yang fiktif.

Kabid Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin pada Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Jepara Isdiyanto Kaesworo menyebutkan, di Kota Ukir terdapat 121.942 keluarga yang menerima bansos. Sebanyak 2.084 di antaranya ternyata fiktif.

Anto mengatakan, data bansos itu merupakan gelontoran dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI kepada Kantor Pos. Di sisi lain, Dinsospermades hanya bertugas sebagai verifikator.

Anto mengungkapan, dari hasil verifikasi yang dilakukan, rupanya data keluarga penerima manfaat (KPM) itu tidak ditemukan alamatnya. Bahkan sebagian data dilaporkan telah meninggal dunia.

”Mayoritas alamat tidak ditemukan. Kami tidak tahu karena data itu langsung dari pusat (Kemensos). Yang menyalurkan kantor pos," jelas Anto, Sabtu (13/7/2024).

Persoalan data fiktif itu rupanya tak sekali ini terjadi. Setiap triwulan verifikasi, dipastikan ada data yang fiktif.

Hasil verifikasi itu kemudian dihapus dari daftar KPM. Sehingga pada penyaluran berikutnya, bansos tidak akan disalurkan kepada data fiktif itu.

Pada triwulan dua ini, Anto menyebut dari alokasi 121.942 KPM, bansos yang sudah tersalurkan sebanyak 119.859 KPM. Itu terbagi untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 46.498 KPM. Yang sudah tersalurkan sebanyak 45.845. Selebihnya, ada 653 KPM yang gagal disalurkan.

Sementara khusus penerima PKH, dari 6.238 KPM, yang sudah terbayar 5.844 penerima. Ada 395 KPM yang gagal disalurkan.

Sedangkan khusus penerima BPNT, dari 69.206 KPM, yang sudah tersalurkan sebanyak 68.170 penerima. Sedangkan yang gagal bayar sebanyak 1.036 KPM.

”Setiap kali pencairan selalu kami barengi dengan verifikasi. Hampir pasti ada yang dihapus karena datanya tidak valid (fiktif)," jelas Anto.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler