Diserang Hoaks, Komisioner Bawaslu Jepara Lapor Polisi
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 5 Oktober 2024 19:15:00
Murianews, Jepara – Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ali Purnomo diserang kabar bohong atau hoaks. Ali bahkan melaporkannya kepada pihak Kepolisian.
Ali menyebut ada beberapa akun yang menyerangnya dengan kabar hoaks. Di platform Instagram ada dua akun, yakni @azazeldiablos, @senayanid. Sedangkan di platform TikTok @senayantv.
Ali mengatakan, akun tersebut menyebarkan informasi tentang dirinya yang dinarasikan sebagai Ketua Alumni Madrasah Aliyah Hasyim Asyari Bangsri yang memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jepara.
Narasi yang disertai foto atau video ini diunggah pada Rabu (2/10/204). Diketahui, madrasah tersebut merupakan milik Nuruddin Amin atau Gus Nung, calon bupati Jepara Nomor urut 1.
Ali menyatakan, telah melaporkan beberapa akun itu ke Polres Jepara. Laporan yang disampaikan Jumat (4/10/2024) tersebut terigerter No. STPL/725/X/2024/ResJepara/Reskrim.
”Sebelum ke Polres Jepara, saya juga sudah koordinasi ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2024,” kata Ali Purnomo, Sabtu (5/10/2024).
Ali mengaku perlu melaporkan akun-akun tidak bertanggungjawab itu karena sudah membuat berita hoaks dan fitnah. Ia memastikan, tidak pernah mengetahui adanya kegiatan deklarasi alumni MA Hasyim Asyari Bangsri tersebut dan tidak pernah menghadiri deklarasi sebagaimana yang disampaikan pada narasi dalam media sosial yang beredar itu. Ia juga menegaskan bukan ketua alumni MA Hasyim Asyari Bangsri.
”Saya sangat menyayangkan adanya penyebaran informasi yang tidak benar seperti ini. Ini sangat merugikan saya dan juga nama baik lembaga,” tegas Ali.
Terlepas dari itu, Ali Purnomo mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Ia meminta masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan suatu informasi.
”Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama dalam menghadapi era digital seperti sekarang. Mari kita sama-sama memerangi hoaks, black campaign, dan ujaran kebencian,” pungkasnya.
Editor: Dani Agus



