Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Pemkab Jepara, Jawa Tengah mengajak para orang tua dan semua pihak untuk melindungi anak-anak dari pengaruh punk di wilayahnya.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko, di Jepara ada anak yang menempatkan punk sebagai hobi. Dia bercerita, pada salah satu kegiatan operasi penertiban, ada anak punk yang ternyata seorang santri.

’’Jadi saat aktivitas di pesantren libur, dia ngepunk lagi. Ini, kan, harus kita waspadai, baik yang di sekolah maupun pesantren. Jangan sampai santri lain, siswa lain malah terseret,’’ kata Edy, Kamis (19/12/2024).

Edy mengungkapkan, sebagian anak punk adalah anak tidak sekolah (ATS). Berdasarkan data yang dihimpun Tim

Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) Kabupaten Jepara, terdapat 45 anak tidak sekolah (ATS), yang disebabkan terseret anak punk.

’’Tak hanya keluarga, tetapi juga RT, RW, tokoh masyarakat, guru, hingga mantan guru, perlu bersama-sama memberi pendekatan agar anak-anak paham arti pentingnya sekolah untuk masa depan. Mereka harus paham kalau punk ini merusak moral, merusak masa depan,’’ kata dia.

Bukan Satu-satunya...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler