Anjuran itu disampaikan oleh Direktur Pemulihan, Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini saat serah terima bantuan petani korban banjir yang padinya puso akibat banjir di tahun 2023 lalu, Sabtu (28/12/2024).
Edy berpesan berharap para petani ikut program asuransi lewat PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) milik pemerintah. Tujuannya agar jika sewaktu-waktu terjadi bencana bisa dicover oleh Jasindo.
Soal stimulan tersebut, Eny berharap agar bantuan yang diberikan dimaksimalkan untuk mendukung pertanian.
”Jangan malah dipakai untuk lainnya. Karena kita tidak tahu apakah jika terjadi bencana lagi akan dapat bantuan seperti ini. Kalau bisa, para petani ikut asuransi Jasindo,” kata Eny.
Diketahui, pada Januari - Maret 2023 mengakibatkan 1.587,6 hektare lahan pertanian di 47 desa yang tersebar di 11 kecamatan mengalami gagal panen. Tercatat ada 3.003 petani yang gagal panen.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Abdul Wachid, mengaku butuh upaya ekstra hingga bantuan untuk ribuan petani di Jepara ini cair.
Murianews, Jepara – Bencana banjir selalu mengintai para petani di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, saban musim hujan. Untuk berjaga-jaga, para petani dianjurkan untuk ikut program asuransi.
Anjuran itu disampaikan oleh Direktur Pemulihan, Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini saat serah terima bantuan petani korban banjir yang padinya puso akibat banjir di tahun 2023 lalu, Sabtu (28/12/2024).
Edy berpesan berharap para petani ikut program asuransi lewat PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) milik pemerintah. Tujuannya agar jika sewaktu-waktu terjadi bencana bisa dicover oleh Jasindo.
Soal stimulan tersebut, Eny berharap agar bantuan yang diberikan dimaksimalkan untuk mendukung pertanian.
”Jangan malah dipakai untuk lainnya. Karena kita tidak tahu apakah jika terjadi bencana lagi akan dapat bantuan seperti ini. Kalau bisa, para petani ikut asuransi Jasindo,” kata Eny.
Diketahui, pada Januari - Maret 2023 mengakibatkan 1.587,6 hektare lahan pertanian di 47 desa yang tersebar di 11 kecamatan mengalami gagal panen. Tercatat ada 3.003 petani yang gagal panen.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Abdul Wachid, mengaku butuh upaya ekstra hingga bantuan untuk ribuan petani di Jepara ini cair.
Kawal bantuan...
Jajarannya yang memang bermitra dengan BNPB terus mengawal agar bantuan untuk sawah terdampak banjir pada awal 2023 bisa diterima oleh petani.
”Jepara termasuk yang dapat prioritas karena awal 2023 bencana terjadi di mana-mana. Di Jateng saja ada enam kabupaten atau kota yang mengalami bencana, belum yang di luar Jawa seperti Medan,” jelas dia.
Wachid mengibaratkan Indonesia seperti supermarket bencana. Sebab berbagai bencana mulai dari gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, kekeringan dan lainnya kerap terjadi di Tanah Air.
Persoalannya, meski rawan bencana, anggaran untuk BNPB terbatas dan tak mampu mengkover penanganan bencana dengan maksimal. Terkait itu, Komisi VIII DPR akan memperkuat BNPB dan sekaligus menambah anggaran penanganan bencana.
”Itu komitmen Komisi VIII para periode 2024 - 2029. Kalau BNPB kita perkuat nanti memudahkan BPBD provinsi atau kabupaten kota. Kalau kondisi masih seperti ini berat. Seperti Demak itu pemkabnya bingung karena anggaran di kabupaten tak memadai untuk bencana," ujar politisi Partai Gerindra ini.
Salah seorang penerima bantuan, Sarkani mengatakan sawahnya seluas 2,5 hektare di Desa Gerdu Kecamatan Pecangaan mengalami gagal panen dan rugi hingga Rp 70 juta akibat banjir yang terjadi pada Januari - Maret 2023.
Menurutnya bantuan ini sangat berarti. Sebab saat ini memang sudah mulai masa tanam. Bantuan yang diterimanya akan digunakan untuk membeli pupuk dan berbagai operasional lainnya.
”Ini waktunya pas sekali. Kalau tidak ada bantuan ini saya pasti pinjam bank dulu, nanti dilunasi kalau panen,” tandasnya.
Editor: Supriyadi