Wiwit meminta agar PDAM Jepara membenahi pelayanan dengan tidak menjual angin kepada pelanggan.
Kepada dirut baru, Wiwit berharap agar air mengalir lancar kepada seluruh pelanggan. Dia tak ingin ada lagi keluhan dari pelanggan karena airnya mampet.
”Kita ini jual air, tidak jual angin. Jadi semua (pelanggan) harus dialiri,” tegas Wiwit.
Beberapa hari lalu Wiwit meninjau langsung Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, salah satu wilayah paling krusial terkait ketersediaan air bersih.
Di sana Wiwit mendapatkan keluhan dari warga yang selama 12 tahun airnya mampet. Setelah bupati dari sana, 80 sambungan rumah yang aktif. Masih ada 240 sambungan rumah yang masih mampet.
”Tanggal 1 November 2025 nanti 240 sambungan di Kedungmalang harus hidup. Tanpa harus mengurangi kualitas sambungan pelanggan lain. Itu tanggungjawabnya (dirut baru). Jadi tidak ada lagi dropping air bersih di Kedungmalang saat kemarau yang akan datang,” jelas Wiwit.
Murianews, Jepara – Bupati Jepara Witiarso Utomo resmi menunjuk salah satu tim suksesnya (timses) ketika Pilkada 2024, yakni Lukman Hakim sebagai Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Jungporo atau PDAM Jepara, Senin (6/10/2025).
Wiwit meminta agar PDAM Jepara membenahi pelayanan dengan tidak menjual angin kepada pelanggan.
Kepada dirut baru, Wiwit berharap agar air mengalir lancar kepada seluruh pelanggan. Dia tak ingin ada lagi keluhan dari pelanggan karena airnya mampet.
”Kita ini jual air, tidak jual angin. Jadi semua (pelanggan) harus dialiri,” tegas Wiwit.
Wiwit mengakui bahwa di berbagai wilayah pelanggan PDAM Jepara, terdapat masalah krisis air yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Beberapa hari lalu Wiwit meninjau langsung Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, salah satu wilayah paling krusial terkait ketersediaan air bersih.
Di sana Wiwit mendapatkan keluhan dari warga yang selama 12 tahun airnya mampet. Setelah bupati dari sana, 80 sambungan rumah yang aktif. Masih ada 240 sambungan rumah yang masih mampet.
”Tanggal 1 November 2025 nanti 240 sambungan di Kedungmalang harus hidup. Tanpa harus mengurangi kualitas sambungan pelanggan lain. Itu tanggungjawabnya (dirut baru). Jadi tidak ada lagi dropping air bersih di Kedungmalang saat kemarau yang akan datang,” jelas Wiwit.
Bersih dari Komplain...
Tak hanya di Kedungmalang, Wiwit juga menegaskan agar PDAM Jepara memaksimalkan pelayanan kepada seluruh pelanggan. Baik yang terbiasa mengalami krisis air bersih atau tidak. Tetapi menghidupkan seluruh sambungan rumah yang saat ini mati di semua wilayah.
”Saya targetkan selama setahun kepemimpinan beliau (Lukman) ini harus bersih dari komplain-komplain itu. Tidak ada komplain lagi,” tegas Wiwit.
Wiwit juga meminta Lukman menata manajerial PDAM Jepara agar lebih baik dibanding sebelumnya. Sebagaimana diketahui bersama, PDAM Jepara kini tak hanya dirundung masalah pelayanan saja. Lebih dari itu, perusahaan milik Pemkab Jepara ini juga diselimuti kasus dugaan korupsi.
Pada Jumat (8/8/2025) lalu, Kejaksaan Negeri Jepara telah menetapkan dirut periode sebelumnya berinisial SB sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi. SB diduga telah menyalahgunakan dana representative sebesar Rp 544 juta.
Editor: Dani Agus