Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk melakukan normalisasi Sungai Khadimah Krajan. Sungai yang terletak di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan itu sudah mulai dinormalisasi sejak 27 September 2024.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kudus Syarif Hidayat mengatakan, upaya pengerukan ini difasilitasi penuh oleh BBWS. Pihak BBWS menyediakan alat berat, bahan bakar, dan operasional untuk menormalisasi Sungai Khadimah Krajan.

”Kami bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dalam upaya peredaman apabila terjadi konflik dengan adanya normalisasi ini,” ungkapnya kepada Murianews.com, Jumat (4/10/2024).

Ia mengatakan, Pemdes juga terlibat membantu dalam biaya penebangan pohon yang dirasa mengganggu pekerjaan normalisasi. Selain itu, Pemdes turut membiayai perataan tebing di sekitar sungai.

Ia mengutarakan, normalisasi Sungai Khadimah ini ditargetkan selesai selama 24 hari. Ia menyatakan, proyek pengerukan ini bisa selesai pada tanggal 21 Oktober 2024.

”Tentu diharapkan sesuai dengan target sehingga alat bisa dipakai untuk mengerjakan sungai berikutnya atau sungai di luar kota,” terangnya.

Ia merencanakan, pengerukan dilakukan dengan kedalaman enam meter. Empat meter dari permukaan pekarangan dan dua meter ke atas dari muka.

Panjang sungai yang akan dinormalisasi adalah 1,27 kilometer hingga sungai percabangan. Sungai percabangan ini adalah pertemuan dengan Sungai Jratun dan Sungai Jungkemi.

”Kedalaman empat meter dari pekarangan, sisa dua meter ke atas ini untuk tanggul. Kalau lebarnya atas enam meter sementara yang bawah lima meter, ada kemiringan sebesar 60 derajat,” ujarnya.

Syarif mengutarakan, Sungai Khadimah ini belum pernah dinormalisasi sejak dibangun pada tahun 1986. Oleh karena itu, perlu usaha keras dalam menormalisasinya kembali.

Menurutnya proses ini membutuhkan tenaga lebih karena vegetasinya sudah sangat banyak. Bahkan, beberapa tanaman dan bangunan ada yang masuk ke daerah sungai.

”Kita nanti tidak akan mengganggu bangunan-bangunan itu, kemungkinan hanya menebangi pohon yang ada di sungai,” jelasnya.

Ia berharap, pengerukan sungai ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai rencana awal. Dengan demikian bisa kembali berfungsi dengan baik dalam upaya irigasi maupun penanggulangan bencana.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler