Salah satu pedagang telur di Pasar Bitingan, Erma mengutarakan, sebelumnya, harga telur ayam ras per kilonya di angka Rp 26 ribu. Kini, menjelang libur Natal naik menjadi Rp 30 ribu per kg.
’’Sudah satu pekan ini, biasa menjelang Natal, nanti saat sudah dekat hari Natal mungkin bisa naik lagi,’’ terangnya kepada Murianews.com, Senin (16/12/2024).
Menurutnya, harga telur kemungkinan masih akan tetap tinggi di tahun depan. Sebab, tak berselang lama setelah tahun baru akan memasuki bulan puasa atau Ramadan.
’’Biasanya turun itu setelah tahun baru tapi tidak tahu soalnya nanti mepet puasa, bisa turun apa tidak,’’ terangnya.
Ia menyatakan, meningkatnya harga telur membuat penjualan semakin menurun. Erma yang setiap harinya bisa menjual satu hingga dua kuintal kini menyusut.
Murianews, Kudus – Harga telur di Kudus, Jawa Tengah merangkak naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), salah satunya telur ayam ras. Kenaikannya bahkan sudah berlangsung sejak sepekan lalu.
Salah satu pedagang telur di Pasar Bitingan, Erma mengutarakan, sebelumnya, harga telur ayam ras per kilonya di angka Rp 26 ribu. Kini, menjelang libur Natal naik menjadi Rp 30 ribu per kg.
’’Sudah satu pekan ini, biasa menjelang Natal, nanti saat sudah dekat hari Natal mungkin bisa naik lagi,’’ terangnya kepada Murianews.com, Senin (16/12/2024).
Ia menyatakan, pada Nataru tahun lalu, harga telur ayam ras per kilogramnya bisa mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Bahkan, ia memprediksi harga akan terus naik meski sudah memasuki tahun baru 2025.
Menurutnya, harga telur kemungkinan masih akan tetap tinggi di tahun depan. Sebab, tak berselang lama setelah tahun baru akan memasuki bulan puasa atau Ramadan.
’’Biasanya turun itu setelah tahun baru tapi tidak tahu soalnya nanti mepet puasa, bisa turun apa tidak,’’ terangnya.
Ia menyatakan, meningkatnya harga telur membuat penjualan semakin menurun. Erma yang setiap harinya bisa menjual satu hingga dua kuintal kini menyusut.
Aktivitas Pasar Sepi...
Selama ini, ia hanya bisa menjual di kisaran 600-700 kilogram per harinya. Ia menyebut, kondisi itu diperparah dengan sepinya aktivitas di pasar.
’’Ini penjualan sepi, menurun jelang Natal, lebih ramai saat mau lebaran kemarin,’’ ungkap Erma.
Pedagang telur lainnya, Robihatudh Dhofiroh mengatakan hal yang senada terkait kenaikan harga telur ayam ras. Menurutnya, situasi ini memang sudah menjadi rutinan di akhir tahun.
Para pembeli sudah banyak yang mengetahui tren kenaikan harga telur ayam ras di akhir tahun. Pembeli tidak lagi merasa kaget dengan fenomena kenaikan harga saat ini.
’’Sudah jadi titenan (kebiasaan) saat menjelang natal pasti naik,’’ ujarnya.
Ia menyatakan, saat ini para pembeli banyak yang mencari alternatif lain. Seperti membeli telur ayam ras yang agak pecah tapi masih layak digunakan.
Pembeli Pilih Telur Rusak...
Ia menyebut, selisih harga telur yang sudah pecah sekira Rp 1000. Hal itu dirasa sangat lumayan bagi para pembeli yang mengambil telur dalam jumlah banyak.
’’Saat ini banyak yang beli telur yang sudah agak pecah, selisih seribu. Kalau pembeli yang menjual produk dari telur yang dipecah kan lumayan masih ada untung,’’ ujarnya.
Ia berharap, kenaikan harga telur ayam ras di Kudus tidak berlangsung lama. Sebab para pembeli banyak yang mengeluh karena kenaikan harga telur ayam ras saat ini.
Editor: Zulkifli Fahmi