”Jumlah itu merupakan rekapitulasi dari tahun 2024, bersumber dari 25 pasar rakyat di Kudus,” terangnya saat ditemui Murianews.com, Kamis (2/1/2025)
Rincian PAD yang diterima dari sektor pasar rakyat itu meliputi retribusi sampah sebesar Rp 673 juta. Lalu, parkir mendapat Rp 150 juta, sedangkan dari parkir khusus mendapatkan pemasukan sebesar Rp 232 juta.
Kemudian pendapatan dari retribusi pelataran pasar mencapai Rp 254 juta. Ditambah pendapatan dari retribusi los pasar sejumlah Rp 2,02 miliar.
”Untuk retribusi kios sebesar Rp 2,3 miliar, PKDnya hanya Rp 3,8 miliar,” terangnya.
Harys Yunanto menyatakan, situasi PAD yang tidak memenuhi target tahunan itu sudah terjadi sejak tahun lalu. Pada tahun 2023, PAD pasar rakyat hanya mencapai Rp 10,7 miliar dari target sebesar Rp 15 miliar.
Murianews, Kudus – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi pasar rakyat di Kudus, Jawa Tengah tidak memenuhi target tahun 2024. Pada tahun ini realisasi PAD pasar hanya mencapai 60,8 persen.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus (Disdag Kudus)melalui Kepala Bidang Pasar, Albertus Harys Yunanto mengatakan, besaran PAD yang diterima dari sektor ini hanya Rp 9,5 miliar. Sedangkan target yang seharusnya dipenuhi adalah Rp 15,7 miliar.
”Jumlah itu merupakan rekapitulasi dari tahun 2024, bersumber dari 25 pasar rakyat di Kudus,” terangnya saat ditemui Murianews.com, Kamis (2/1/2025)
Rincian PAD yang diterima dari sektor pasar rakyat itu meliputi retribusi sampah sebesar Rp 673 juta. Lalu, parkir mendapat Rp 150 juta, sedangkan dari parkir khusus mendapatkan pemasukan sebesar Rp 232 juta.
Kemudian pendapatan dari retribusi pelataran pasar mencapai Rp 254 juta. Ditambah pendapatan dari retribusi los pasar sejumlah Rp 2,02 miliar.
”Untuk retribusi kios sebesar Rp 2,3 miliar, PKDnya hanya Rp 3,8 miliar,” terangnya.
Harys Yunanto menyatakan, situasi PAD yang tidak memenuhi target tahunan itu sudah terjadi sejak tahun lalu. Pada tahun 2023, PAD pasar rakyat hanya mencapai Rp 10,7 miliar dari target sebesar Rp 15 miliar.
Pasar Lesu...
Menurutnya, penurunan itu dikarenakan beberapa faktor yang sedang terjadi di pasar. Kelesuan pasar juga dinilai memberikan kontribusi tersendatnya pendapatan itu.
”Mungkin karena kelesuan pasar juga membuat penerimaan PAD pasar agak tersendat,” sebutnya.
Sedangkan untuk PAD di tahun 2025 ini, diharapkan bisa memenuhi target. Pihaknya akan melakukan beberapa inovasi untuk meningkatkan perputaran di pasar.
Disdag Kudus berusaha memperbaiki sarana dan pra sarana pasar untuk mendongkrak perputaran ekonomi di pasar rakyat. Sehingga pendapatan PAD Pasar juga bisa ikut terkatrol naik.
”Saya harap dengan adanya revitalisasi bisa menambah kenyamanan pedagang dan pengunjung, sehingga banyak orang yang datang ke pasar untuk berbelanja,” sebutnya.
Sejauh tahun 2024, terdapat delapan pasar di Kudus yang telah direvitalisasi. Kedelapan pasar itu sudah selesai pengerjaannya.
Editor: Budi Santoso