Jembatan peninggalan Belanda ini sebelumnya dibongkar karena dinilai terlalu sempit dan kini diperlebar agar dapat menampung volume kendaraan yang melintas.
Bupati Kudus Samani Intakoris menyatakan, pembongkaran jembatan ini dimulai pada Desember 2024 lalu, dan saat ini progres pembangunan telah mencapai 52 persen.
Meskipun cuaca menjadi salah satu kendala, proyek tetap berjalan sesuai rencana dengan target penyelesaian pada Juni 2025.
”Kendalanya cuaca tapi kita targetkan 30 Juni 2025 nanti proyek ini sudah selesai, ini pekerjaan yang tergolong besar,” ujar Bupati Samani saat diwawancari ketika meninjau progres Jembatan Karangsambung, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, Jembatan ini sangat penting karena menghubungkan Kecamatan Bae dengan Kecamatan Gebog. Dengan pelebaran ini, jalur transportasi, ekonomi, dan mobilitas masyarakat akan lebih lancar.
Murianews, Kudus – Pembangunan Jembatan Karangsambung di Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, ditarget rampung bulan Juni 2025. Progresnya pengerjaannya kini telah mencapai 52 persen.
Bupati Kudus Samani Intakoris bersama Wakil Bupati Bellinda Putri Sabrina Birton pun meninjau progres pembangunan jembatan ini, Jumat (7/3/2025).
Jembatan peninggalan Belanda ini sebelumnya dibongkar karena dinilai terlalu sempit dan kini diperlebar agar dapat menampung volume kendaraan yang melintas.
Bupati Kudus Samani Intakoris menyatakan, pembongkaran jembatan ini dimulai pada Desember 2024 lalu, dan saat ini progres pembangunan telah mencapai 52 persen.
Meskipun cuaca menjadi salah satu kendala, proyek tetap berjalan sesuai rencana dengan target penyelesaian pada Juni 2025.
”Kendalanya cuaca tapi kita targetkan 30 Juni 2025 nanti proyek ini sudah selesai, ini pekerjaan yang tergolong besar,” ujar Bupati Samani saat diwawancari ketika meninjau progres Jembatan Karangsambung, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, Jembatan ini sangat penting karena menghubungkan Kecamatan Bae dengan Kecamatan Gebog. Dengan pelebaran ini, jalur transportasi, ekonomi, dan mobilitas masyarakat akan lebih lancar.
Tetap utamakan K3...
Ia juga mengingatkan para pekerja untuk tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selama proses pembangunan berlangsung.
”Bagi yang berpuasa tetap saling menghormati, tetap hati-hati, saya yakin pasti pekerja di sini mematuhi K3,” imbaunya.
Sebelum diperlebar, sambung Samani, jembatan ini sering menjadi titik kemacetan, terutama saat jam sibuk. Para pengguna jalan kerap harus bergantian untuk melintas, yang tak jarang menimbulkan antrean panjang dan meningkatkan potensi konflik antar pengguna jalan.
”Kemarin kalau mau lewat harus bergantian. Kalau pas jam puncak, terjadi penumpukan kendaraan dan emosi masyarakat meningkat. Semua ingin cepat sampai tujuan, baik yang mau sekolah maupun bekerja,” ungkapnya.