Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Indonesia kini punya ibu kota baru. Di tengah pembangunan infrastruktur dan fasilitas layanan publik yang dipercepat secara masif, beberapa tahun belakangan, berbagai diskusi tentang keterlibatan masyarakat adat dalam pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi pertanyaan dan masukan dari berbagai pihak.

IKN memang selama ini telah menjadi ruang hidup bagi berbagai suku adat utama, yakni Paser, Dayak, Kutai, dan Balik, yang tentu keberadaannya tidak boleh dipinggirkan dari pembangunan infrastruktur. Sebagai wilayah yang akan menjadi pusat urbanisasi baru, pembangunan karakter melalui budaya di wilayah itu mesti terus ditingkatkan.

Melansir ANTARA, pemajuan kebudayaan membutuhkan investasi waktu yang tidak sebentar. Meskipun demikian, membangun manusia mutlak dilakukan demi kemajuan peradaban suatu bangsa, dan budaya sebagai salah satu kearifan lokal yang telah mengakar di dalam suatu masyarakat, membentuk tata nilai yang membentuk kebiasaan dan cara hidup komunal.

Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) selama dua tahun terakhir terus berupaya melibatkan masyarakat adat secara aktif dalam pembangunan kebudayaan, melalui gelaran Festival Harmoni Budaya Nasional (FHBN), yang tahun ini kembali diselenggarakan di Alun-Alun Kabupaten Penajam Paser Utara, setelah pada tahun 2023 digelar di Kecamatan Sepaku dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Melalui pembangunan di IKN, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi muara bertemunya berbagai interaksi budaya, sehingga masyarakat mesti hidup rukun dan harmonis dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan identitas budaya lokal, nilai-nilai, serta tradisi masyarakat di Kalimantan Timur.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito menyampaikan bahwa kemajuan pembangunan di IKN harus selaras dengan pembangunan manusia, melalui salah satu aspek paling fundamental, yakni pendidikan.

Sebagai fondasi utama yang turut menentukan fondasi-fondasi lainnya dalam kemajuan suatu bangsa, pendidikan berperan penting membentuk budaya dan karakter masyarakat, yang dalam gelaran FHBN tahun ini diwujudkan melalui Sekolah Laboratorium Pancasila, di mana Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi yang pertama meluncurkan 30 sekolah.

Dalam perkembangannya nanti, Sekolah Laboratorium Pancasila akan menampung aspirasi dari masyarakat adat, sekaligus membantu sekolah dalam menerapkan nilai-nilai karakter bangsa bagi peserta didik. Kemudian, memudahkan sekolah dalam upaya mencegahan degradasi moral pada peserta didik, seperti perundungan, intoleransi, kekerasan seksual, dan perilaku negatif lainnya.

Ke-30 sekolah tersebut juga akan membantu sekolah dalam mengoptimalkan pemahaman pelestarian lingkungan hidup pada peserta didik, serta membantu sekolah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada peserta didik.

Komentar

Terpopuler