Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Bupati Blora Arief Rohman menekankan, kebijakan efisiensi anggaran yang diserukan oleh Presiden RI Prabowo Subianto harus disikapi dengan strategi yang tepat.

”Kami ingin masukan dari OPD terkait hal-hal yang tidak mendesak. Ini akan kita tunda. Jadi saya minta segera dilakukan percepatan perubahan anggaran,” ujar Arief Rohman dalam rakor Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) di pendapa rumah dinas Bupati Blora, Senin (17/2/2025).

Arief mengungkapkan, Kabupaten Blora akan mengalami pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 65 miliar dari pemerintah pusat. Meski demikian, ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh menghambat pembangunan infrastruktur.

”Kita akan mencari strategi dan alternatif lain seperti contohnya pinjaman ya, agar keinginan masyarakat, khususnya terkait infrastruktur, tetap dapat ditangani. Jalan rusak yang sudah parah, jembatan roboh, dan kebutuhan mendesak lainnya harus tetap menjadi prioritas,” tegasnya.

Sekda Komang Gede Irawadi dalam kesempatan tersebut menjelaskan, rakor kali ini menyoroti beberapa agenda utama, termasuk percepatan penyelesaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

”Saya minta penyelesaian LKPD dilakukan dengan baik dan cepat. Karena jika tidak, akan berpotensi memengaruhi predikat WTP kita,” ujarnya.

Selain itu, Sekda juga menegaskan pentingnya kesiapan seluruh OPD dalam menerapkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.

Rancangan awal efisiensi belanja SKPD mencakup pengurangan anggaran Alat Tulis Kantor (ATK), seminar, penyelenggaraan acara, serta perjalanan dinas hingga 50 persen.

Pengurangan Penggunaan Listrik... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler