Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Dalam lima tahun terakhir, per tahun ditemukan antara 130 – 180 kasus baru HIV/AIDS di Grobogan, Jawa Tengah. Sementara, dalam kurun waktu 2002 – Oktober 2023, total terdapat 1.591 kasus.

Pada 2019, ditemukan 192 kasus, kemudian pada 2020 sebanyak 138 kasus, 2021 sebanyak 130 kasus, 2022 sebanyak 198 kasus, dan dalam kurun waktu Januari – Oktober 2023, sudah ditemukan 159 kasus baru.

Secara keseluruhan, usia paling banyak terkonfirmasi positif yakni 31-40 tahun. Selain itu, perempuan juga lebih dominan dibanding pria.

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Grobogan Rahayu Ismarwini menjelaskan, Grobogan menjadi penemuan kasus terbanyak keempat di Jawa Tengah. Perempuan yang disapa Risma itu menyatakan, banyaknya temuan kasus justru memudahkan untuk penanganan.

”Peringkat keempat itu bukan berarti jelek. Justru kami bisa menemukan kasus tertinggi, sehingga semua komponen di Grobogan ini bisa bekerja maksimal. Kalau bisa untuk penemuan kasusnya kami nomor satu,” katanya dalam Seminar Hari Aids Sedunia 2023 di aula Dinkes Grobogan, Kamis (7/12/2023).

Sementara itu, Kepala Dinkes Grobogan Slamet Widodo mengatakan, pihaknya menargetkan eliminasi HIV/AIDS terwujud pada 2030 mendatang. Karenanya, dia mengharapkan seluruh pihak untuk dapat memberikan perhatian terhadap perkembangan kasus baru.

”Eliminasi itu ketika tidak ada lagi kasus baru, tidak ada penularan. Kami harapkan, seluruh pihak memberikan perhatian khusus terhadap HIV/AIDS untuk menekan kasus baru,” kata dia.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler