Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati mencatat puluhan perempuan dan anak menjadi korban kekerasan pada tahun ini. 

Dalam periode Januari hingga pekan terakhir November 2023, setidaknya ada 30 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kasus ini didominasi kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Kemudian disusul kekerasan orang tua terhadap anak, dan pelecehan seksual. 

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nikmah Munfaat mengatakan, 30 kasus kekerasan tersebut berdasarkan aduan korban ke Dinsos P3AKB. Ia memastikan masih banyak kasus kekerasan yang belum tercatat.

”Kalau berdasarkan data Dinsos P3AKB yang melapor ke sini saja itu 30 kasus. Tapi kan mesti ada juga laporan juga yang dari Polres, rumah sakit, dan lainnya,” katanya, Jumat (24/11/2023).

Ia mengungkapkan kasus pada tahun ini tergolong lebih rendah dari tahun 2022. Pada tahun lalu, pihaknya mencatat terdapat 45 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Namun, Nikmah menilai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pati pada tahun ini masih bisa bertambah.

Mengingat tahun 2023 masih menyisakan bulan Desember. Sehingga, belum bisa dipastikan tahun ini lebih rendah daripada tahun 2022.

”Tapi ini kan belum Desember, jadi belum bisa diperkirakan. Kemungkin bisa jadi juga mengalami kenaikan atau bisa jadi ya mengalami penurunan. Tapi prediksinya ya mengalami kenaikan,” terangnya.

Untuk mengurangi angka kekerasan perempuan dan anak yang ada di Bumi Mina Tani, Dinsos P3AKB mengaku, sudah melaksanakan sosialisasi di berbagai lembaga, baik lembaga pendidikan, pemerintahan dan keamanan.

”Kita selalu mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentunya, kemudian di kecamatan juga kita sosialisasi dengan Polresta Pati, Satuan Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (SPT PPA),” tandasnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Terpopuler