Rabu, 19 November 2025

Murianews, PatiPemkab Pati (Pemerintah Kabupaten Pati), Jawa Tengah, menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan pihak asing di Ruang Joyo Kusumo, Rabu (31/1/2024). Sebanyak 146 ribu ton Sampah di Pati bakal diolah menjadi briket.

Penandatanganan MoU itu dihadiri langsung Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dan pihak PT Afenil Bintang Energi dan Infinity dari Australia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati Tulus Budiharjo dan dinas terkait juga tampak menyaksikan penandatanganan itu.

Dalam MoU itu, tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Bumi Mina Tani, pengelolaannya akan dikerjasamakan. Material sampah di Pati akan diolah untuk bahan pembuatan briket.

Namun, MoU ini hanya perjanjian awal yang berlaku dalam satu tahun. Setelahnya, akan ada pengkajian tentang potensi TPA di Kabupaten Pati dan pematangan perjanjian. Bila cocok, bakal ada perjanjian lanjutan.

”Semoga saja kerjasama dapat berjalan dengan lancar. Sebab masih ada masalah teknis yang perlu dirembuk. Baik dengan pelaksanaan maupun dari kami sendiri,” ungkap Tulus seusai MoU.

Di Kabupaten Pati jumlah sampah yang kian bertambah menjadi permasalahan serius. Produksi sampah di kota yang berjuluk Bumi Mina Tani tercatat menyentuh 400 ton dalam sehari.

”Semoga nantinya semua sampah di Kabupaten Pati bisa terserap semua,” kata Tulus.

Ia mengungkap dalam kerjasama tersebut pihak Pemkab hanya menyediakan tempat dan sumber daya sampah. Sedangkan masalah lain akan dibahas secara lebih lanjut setelah MoU itu telah berjalan.

”Secara peluang ekonomi juga ada. Mengingat penerima atau off taker briket ini di Pabrik Semen Gresik Rembang. Tentu ini peluang cukup besar bagi kami,” lanjut Tulus.

Kepala Badan Pengolahan Aset Daerah (BPKAD) Sukardi menyebut adanya pengelolaan briket dari sampah di Pati menjadi kabar baik. Meski begitu dirinya belum dapat memastikan potensi keuntungan untuk daerah.

”Belum bisa dihitung karena masih awal. Tetapi dalam prinsipnya aset pemerintah harus aman serta menghasilkan,” tandas Sukardi.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler