Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Atap rumah milik seniman asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah Joko Wahyono ambrol usai diguyur hujan deras, Minggu (4/2/2023) malam lalu. Sejumlah lukisan pun mengalami kerusakan. 

Rumah yang terletak di Dukuh Randukuning, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati itu mengalami kerusakan pada genting. Kayu dan genting tampak menimpa balai di sebuah kamar rumah tersebut. 

Puing-puing di kamar masih berserakan pada Selasa (6/2/2024) sore. Lantai kamar juga basah. Sejumlah karya seni mulai lari lukisan, patung dan beberapa buku ikut basah terkena air hujan. 

Joko Wahyono mengatakan saat kejadian hujan deras mengguyur Pati Kota. Sekitar pukul 18.00 WIB, tiba-tiba genting rumahnya satu persatu ambrol. Ia pun menyelamatkan diri agar tak tertimpa leruntuhan. 

”Waktu maghrib sudah mulai jatuh gentingnya sampai jam 12 malam. Terus saya pindah ke belakang untuk menyelamatkan diri. Baru tahu lebarnya segini saat fajar. Karena malam kan ndak ketahuan. Saat itu hujan deras. Terus banjir lantainya,” kata dia saat ditemui, Selasa (6/2/2024). 

Ia mengungkapkan rumah peninggalan orang tuanya ini memang sudah lapuk. Rumah yang dibangun pada tahun 1980-an itu sudah mulai dimakan rayap, sehingga kayu penyangga sudah tidak kuat menahan genting. 

”Ini faktor lapuk. Ini kan bangunan tua. Dibangun tahun 80-an. Kayu-kayunya sudah mulai lapuk dimakan rayap. Lama-lama kan rusak. Apalagi ditimpa hujan,” ujar lelaki berusia 68 tahun ini. 

Sejumlah lukisan dan karya seni koleksinya menjadi korban. Apalagi sebelumnya bingkai lukisan itu juga dilapuk dimakan rayap. Meskipun demikian, ia merasa masih beruntung lantaran sejumlah buku sejarah bisa ia selamatkan sebelum tertimpa leruntuhan. 

”Untuk sejumlah buku sejarah bisa saya selamatkan sebelumnya. Taksiran kerugian susah. Kalau untuk membangun ini ya sekitar Rp 30 juta,” ungkap dia. 

Kejadian ini pun menimbulkan simpati dari sejumlah warga. Baznas Kabupaten Pati, kelurahan dan Ketua RT setempat juga mendatangi rumahnya pada Senin (5/2/2024). 

”Kemarin sudah ada petugas dari Baznas, Kelurahan dan RT. Kalau dari Baznas dijanjikan Rp 10 juta. Saya diminta untuk menyusun anggaran dulu,” tandas dia. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler