Kekeringan Meluas, BPBD Pati: Bukti Kerusakan Kawasan Kendeng
Umar Hanafi
Jumat, 6 September 2024 15:50:00
Murianews, Pati – Wilayah di Kabupaten Pati banyak yang terdampak kekeringan. BPBD Pati (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pati) menilai hal ini karena disebabkan adanya kerusakan kawasan Pegunungan Kendeng yang berada di selatan Pati.
Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, kerusakan hutan di wilayah Pegunungan Kendeng membuat daya tangkap air di sana berkurang.
Ini mengakibatkan, wilayah di kaki Pegunungan Kendeng sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, wilayah ini juga rawan bencana banjir bandang saat musim hujan.
”Kerusakan Kendeng itu jelas mempengaruhi. Membuat tangkapan air tak mampu menangkap air hujan sehingga kekeringan saat musim kemarau dan saat musim hujan terjadi banjir,” ujar Martinus kepada Murianews.com, Jumat (6/9/2024).
Untuk menanggulangi kekeringan ini, ia pun mengimbau kepada kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
”Kita harus berupaya agar kendeng lestari. Penanaman dan pelestarian. Hasil ndak tahun ini barang kali 10 tahun mendatang,” ungkap dia.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menanggulangi kekeringan dengan memperbanyak sumur dalam. Balai Besar Wilayah Sungai memberikan bantuan dua titik wilayah sumur dalam di Jakenan dan Angkatan Lor.
”Sudah berjalan. Pemerintah Kabupaten ada 5 titik ranahnya DPUTR, Kementerian PUPR bakal membuat 8 titik sumur dalam. Ini terpadu. Harapannya agar sumur dalam bermanfaat saat musim kemarau,” ungkap dia.
Langkah ini dinilai belum cukup bila kerusakan Pegunungan Kendeng dibiarkan. Penghijauan kembali Pegunungan Kendeng menjadi langkah wajib agar bencana kekeringan dan banjir bisa berkurang.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pati hingga Kamis (5/9/2024) kemarin, jumlah desa yang mengalami kekeringan tembus 61 desa. Desa-desa itu tersebar di sembilan kecamatan.
Dengan rincian, Kecamatan Jaken (12 desa), Winong (11), Jakenan (9), Pucakwangi (9), Tambakromo (7), Kayen (5), Batangan (4), Gabus (3) dan Kecamatan Sukolilo (1).
Editor: Budi Santoso



