Mereka mempertanyakan tentang transparansi lembaga pengawal Pemilu menjelang pelaksanaan Pilkada Pati, 27 November 2024 mendatang.
Mereka berbondong-bondong ke Kantor Bawaslu dengan membawa sejumlah spanduk. Spanduk tersebut berisi tuntutan mereka tentang transparansi Bawaslu Pati.
”Bawaslu harus transparan. APBD uang rakyat,” salah satu bunyi spanduk yang bentangkan massa.
Para mahasiswa merasa selama ini Bawaslu Pati kurang transparan kepada masyarakat. Padahal, Bawaslu Pati juga dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati.
”APBD bukan rahasia,” tulis pendemo di spanduk lainnya.
Murianews, Pati – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Pati menggelar demo di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pati, Selasa (22/10/2024).
Mereka mempertanyakan tentang transparansi lembaga pengawal Pemilu menjelang pelaksanaan Pilkada Pati, 27 November 2024 mendatang.
Berdasarkan pantauan lapangan, belasan mahasiswa itu sampai di depan Kantor Bawaslu Pati sekitar pukul 11.55 WIB. Mereka pun langsung melakukan orasi.
Mereka berbondong-bondong ke Kantor Bawaslu dengan membawa sejumlah spanduk. Spanduk tersebut berisi tuntutan mereka tentang transparansi Bawaslu Pati.
”Bawaslu harus transparan. APBD uang rakyat,” salah satu bunyi spanduk yang bentangkan massa.
Para mahasiswa merasa selama ini Bawaslu Pati kurang transparan kepada masyarakat. Padahal, Bawaslu Pati juga dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati.
”APBD bukan rahasia,” tulis pendemo di spanduk lainnya.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi Moh Sabiq mengatakan Bawaslu Pati seharusnya lebih transparan. Anggaran miliaran rupiah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati seharusnya dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.
”Perlu kita ketahui Bawaslu Pati menggunakan anggaran APBD yang artinya perlu diinformasikan ke publik. Dari anggaran Rp 8,5 miliar terus ada tambahan lagi Rp 1 miliar ini menjadi pertanyaan kita semua untuk apa uang sebanyak itu,” kata Moh Sabiq.
Usai orasi, mereka pun dipersilahkan masuk kantor Bawaslu Pati untuk mengikuti audiensi. Hingga saat ini, audiensi masih digelar.
Editor: Supriyadi