Banjir merendam sejumlah permukiman warga di Dukuh Ngipik, RT 6 RW 3 Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Jawa Tengah. Sekitar 10 rumah warga dan jalan desa terendam banjir.
Salah satu rumah yang digenangi banjir yakni milik Indun. Seorang nenek itu bercerita banjir tiba-tiba datang sekitar pukul 19.30 WIB. Banjir pun menggenangi kediamannya dengan ketinggian sekitar 5 sentimeter.
”Banjir datang sekitar pukul 19.00 WIB malam. Ada sekitar 10 rumah juga kena banjir ini. Termasuk rumah saya,” ujar dia.
Jalan desa sepanjang 500 meter ikut tergenang air dengan ketinggian air bervariasi antara 10 sentimeter sampai dengan 15 sentimeter. Saat ini banjir sudah surat.
”Khawatirnya banjir lagi. Apalagi kalau hujan lebat seperti saat ini,” keluh Indun.
Murianews, Pati – Banjir sempat menggenangi pemukiman warga di Pati Kota, tepatnya di Desa Kutoharjo pada Rabu (29/1/2025) malam. Warga pun diliputi rasa khawatir.
Banjir merendam sejumlah permukiman warga di Dukuh Ngipik, RT 6 RW 3 Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Jawa Tengah. Sekitar 10 rumah warga dan jalan desa terendam banjir.
Salah satu rumah yang digenangi banjir yakni milik Indun. Seorang nenek itu bercerita banjir tiba-tiba datang sekitar pukul 19.30 WIB. Banjir pun menggenangi kediamannya dengan ketinggian sekitar 5 sentimeter.
”Banjir datang sekitar pukul 19.00 WIB malam. Ada sekitar 10 rumah juga kena banjir ini. Termasuk rumah saya,” ujar dia.
Ia menilai banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir. Hal ini membuat drainase di pemukiman tak kuat menampung air hingga meluap ke jalan desa dan rumah warga.
Jalan desa sepanjang 500 meter ikut tergenang air dengan ketinggian air bervariasi antara 10 sentimeter sampai dengan 15 sentimeter. Saat ini banjir sudah surat.
”Khawatirnya banjir lagi. Apalagi kalau hujan lebat seperti saat ini,” keluh Indun.
Sering banjir...
Warga lainnya, Yusuf mengaku terganggu dengan banjir tersebut. Ia sering kali terpaksa menerobos banjir saat hendak kerja atau pulang dari kerja.
”Ini hujan sejak kemarin sore. Ya sering banjir kalau ada hujan lebat. Ya terganggu dengan banjir ini. Apalagi saat mau kerja atau pulang kerja,” kata Yusuf.
Meskipun demikian sudah surut, warga khawatir banjir datang lagi. Apalagi banjir yang terjadi di Desa Kutoharjo ini bukan kali pertama terjadi.
Sebagai informasi, Kabupaten Pati rawan banjir saat musim hujan datang. Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menetapkan siaga bencana sejak Desember 2024 hingga Maret 2025 mendatang.
Selain banjir, tanah longsor dan angin puting beliung juga mengintai Bumi Mina Tani saat musim hujan. Warga pun diminta meningkatkan kewaspadaan.
Editor: Cholis Anwar