Ternyata, korban tersebut masih mempunyai anak yang berusia 4 tahun. Sang anak ikut dibawa ibu korban dan kakak korban. Ibu dan kakak korban pun tak kuat menahan tangis saat diwawancarai para wartawan.
Kakak perempuan korban, Sela mengaku akibat adiknya meninggal, istri korban terpaksa pergi ke Jakarta untuk bekerja.
”Siapa yang mencukupinya. Biaya sekolahnya bagaimana? Saat ini istrinya terpaksa ke Jakarta untuk merawat anaknya,” ujar Sela sambil menangis.
”Tangkap pelaku secepatnya. Adili pelaku seadil-adilnya. Keluarga cuma perlu itu,” ungkap Sela.
Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini pihak kepolisian sudah menangkap dua tersangka. Namun tersangka utama yang menusuk korban tak kunjung ditangkap.
Hal ini membuat puluhan warga yang tergabung dalam Forum Komunitas Masyarakat Sukolilo (Forkomas) menggelar aksi di depan Markas Polresta Pati, Senin (24/2/2025).
Murianews, Pati – Keluarga korban pembunuhan di Lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Damas Adi Prasetyo ikut menuntut keadilan di Polresta Pati. Tangis mereka pun pecah.
Ternyata, korban tersebut masih mempunyai anak yang berusia 4 tahun. Sang anak ikut dibawa ibu korban dan kakak korban. Ibu dan kakak korban pun tak kuat menahan tangis saat diwawancarai para wartawan.
Kakak perempuan korban, Sela mengaku akibat adiknya meninggal, istri korban terpaksa pergi ke Jakarta untuk bekerja.
”Siapa yang mencukupinya. Biaya sekolahnya bagaimana? Saat ini istrinya terpaksa ke Jakarta untuk merawat anaknya,” ujar Sela sambil menangis.
Ia pun meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku. Baginya, yang dibutuhkan para keluarga korban yakni keadilan benar-benar ditegakkan.
”Tangkap pelaku secepatnya. Adili pelaku seadil-adilnya. Keluarga cuma perlu itu,” ungkap Sela.
Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini pihak kepolisian sudah menangkap dua tersangka. Namun tersangka utama yang menusuk korban tak kunjung ditangkap.
Hal ini membuat puluhan warga yang tergabung dalam Forum Komunitas Masyarakat Sukolilo (Forkomas) menggelar aksi di depan Markas Polresta Pati, Senin (24/2/2025).
Minta Penegakan Hukum…
Mereka berdatangan dengan membawa spanduk yang berisi tuntutan. Isi spanduk itu di antaranya, ’hukum jangan ditukar dengan uang’, ’jangan nama aparat menjadi keparat’, ’korban butuh keadilan bukan janji kosong’ hingga ’sudah disuap pelaku berapa pak’.
Sebagai informasi, kasus ini bermula saat korban Damas Adi Prasetyo dan rekannya Helmi Saputra berboncengan di Pasar Malam. Helmi yang mengendarai motor disebut membleyer-bleyer kendaraannya.
Hal ini memicu kemarahan sejumlah orang yang tengah menjaga parkir dan berada di lokasi kejadian. Mereka kemudian mencoba menghadang dan mengeroyok para korban.
Akibatnya, Damas tergeletak di area parkir pasar malam tersebut. Ia mengalami luka tusuk di bagian dada. Sementara rekannya mengalami luka-luka dan nyawanya selamat usai berhasil kabur.
Editor: Supriyadi