Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Sebanyak 63 siswa SDN Tayu Kulon 01 terancam putus sekolah. Pasalnya, mereka dan para wali murid menolak kebijakan regrouping dan dipindah ke SDN Tayu Kulon 02.

Para wali murid dan peserta didik masih mendatangi sekolah tersebut meskipun semua guru sudah dimutasi ke sekolah lainnya, Rabu (16/7/2025).

Mereka masih menaruh harapan agar SDN Tayu Kulon 01 kembali dibuka dan menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Salah satu wali murid tersebut itu yakni, Hana. Ia mengaku bakal terus berjuang dan mendatangi SDN Tayu Kulon 01 setiap harinya hingga SD tersebut kembali dibuka. 

Bahkan ia mengaku rela anaknya tak sekolah bila tetap diminta pindah ke SDN Tayu Kulon 02. Sebanyak 63 siswa SDN Tayu Kulon 01 pun terancam putus sekolah. 

”Ndak sekolah ndak apa apa kalau tidak dibuka. Anak kan disuruh sekolah masak tidak difasilitasi,” ungkap Hana kepada Murianews.com.

Hana mengaku beberapa waktu lalu sudah mendapatkan sosialisasi bahwa SDN Tayu Kulon 01 bakal digabungkan dengan SDN Tayu Kulon 02. Saat sosialisasi tersebut dirinya juga menyampaikan penolakan. 

”Sudah sosialisasi. Kita sudah penolakan kepada Pak Kepala Desa. Tapi kog kayak gini ada pengumuman anak masuk langsung diambil tindakan pindah,” ungkap wali murid kelas 6 ini. 

Kebijakan Pemkab...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler