Rabu, 19 November 2025

Ia menilai penolakan itu mendapatkan respon dan membuat regrouping diurungkan. Namun dirinya kaget lantaran anaknya diminta pindah ke SDN Tayu Kulon 02 saat tahun ajaran baru. 

Sementara itu, eks-Kepala SDN Tayu Kulon 01 Puji Roostiandyah mengaku pihaknya hanya menjalankan kebijakan diri Disdikbud Kebupaten Pati. Apalagi seluruh guru SDN Tayu Kulon 01 sudah dimutasi ke berbagai sekolahan. 

”Kami jadi pelaksana kebijakan. Kami juga harus dimutasi ke berbagai tempat. Ada ke SD Kalikalong, Pundenrejo, SDN Tayu Kulon 2. Saya di kepala sekolah sana. Kami harus melaksanakan tugas sesuai SPT yang kami terima. Tidak mungkin kembali, kecuali ada SK lagi,” ungkap dia. 

Meskipun para guru sudah dimutasi, ia mengaku bakal tetap memperhatikan para siswa SDN Tayu Kulon 01. Dirinya bakal menugaskan guru untuk mengajar di gedung SD tersebut 

”Setiap pagi saya ke sini dan ke sana SDN Tayu Kulon 02. Jadi ini Saya seperti setrika,” ungkap dia. 

Dirinya menjelaskan SDN Tayu Kulon 01 memenuhi syarat untuk di-regrouping. SD tersebut memiliki siswa kurang dari 120 siswa, dan dinilai mempunyai jarak tak jauh dari SDN Tayu Kulon 02. 

”Nomrenklaturnya masuk ke SDN Tayu Kulon 2 karena jumlah siswanya banyak di sana. Terpaut sekitar 30 siswa. SDN Tayu Kulon 01 yang sekolahnya nginduk di sana kan tidak bisa mencairkan bos pada tahun ini. Karena itu, SD yang siswanya lebih banyak menanggung pembiayaan SD kita. Mungkin menimbang luas tanah dan sebagainya. Walimurid memboikot di SD Tayu Kulon 2 di luar ranah kami,” tandas dia. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler