Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Gerakan Pangan Murah (GPM) sering digelar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Gerakan ini menjadi salah satu jurus untuk menekan laju inflasi di Kota Kretek.

Gerakan Pangan Murah digelar setiap sebulan sekali. Meski hanya sekali, hal itu dirasa mampu menekan laju inflasi.

Kepala Gudang Bulog Kudus, Eko Setiawan menyampaikan Gerakan Pangan Murah memang ditujukan salah satunya untuk menekan inflasi. Hal itu tidak hanya berlaku pada harga beras saja, melainkan juga kebutuhan pokok lainnya.

”Kami bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kudus rutin menggelar GPM sebulan sekali,” katanya, Kamis (20/7/2023).

Eko menilai, kebutuhan pokok yang dijual di Gerakan Pangan Murah harganya lebih terjangkau. Harga beras medium dijual Rp 8.600, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450.

”Harga beras premium kami jual Rp 10 ribu di GPM. Harga beras medium di toko Rp 10.500 sampai Rp 11 ribu. Sedangkan HET-nya Rp 9950,” sambungnya.

Kendati hanya digelar satu kali dalam kurun waktu sebulan, pihaknya menyebut cukup membantu masyarakat.

Pada Kamis (13/7/2023) lalu telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah di tiga desa. Yakni di Desa Megawon, Desa Loram Wetan, dan di Kelurahan Purwosari.

”Untuk beras saja itu kami siapkan satu ton untuk tiap-tiap desa, dalam waktu satu jam beras sudah habis” terangnya.

Dirinya berharap program Gerakan Pangan Murah dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok. Selain itu dapat menekan inflasi.

”Masyarakat dapat menjangkau kebutuhan pokok dengan harga murah, paling tidak dengan Rp 50 ribu bisa membeli beras lima kilogram ditambah sembako yang lainnya juga,” imbuhnya.

Editor: Ali Muntoha 

Komentar

Terpopuler