Murianews, Kudus – Kawasan sesar muria saat ini masih aktif. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa 2 Mei 2020 menjadi buktinya.
Daryono menjelaskan, gempa muria pernah terjadi pada 2 Mei 2020. Saat itu wilayah kawasan Muria diguncang gempa tektonik pada hari Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 02.32.22 WIB.
Dia menjelaskan, melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa Muria merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Gempa ini diduga kuat dipicu aktivitas sesar muria.
”Dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan warga di daerah Kudus, Jepara, Demak dan sekitarnya dengan skala intensitas II-III MMI dan tidak menimbulkan kerusakan,” katanya, Rabu (3/1/2024).
Daryono menambahkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa berkekuatan M 3,0 memiliki episenter yang terletak pada koordinat 6,80 LS dan 110,74 BT. Tepatnya di darat pada jarak 11 kilometer arah Barat Laut Kota Kudus Jawa Tengah dengan kedalaman 10 km.
”Aktivitas sesar muria yang masih aktif dapat memicu terjadinya gempa. Yakni gempa berkekuatan kecil. Tetapi juga bisa memicu gempa dengan kekuatan magnitudo 6,2,” sambungnya.
Menurutnya, perlu adanya sosialisasi bagi masyarakat agar mengetahui saat ini sesar muria masih aktif. Hal ini berkaitan agar masyarakat mengetahui bahaya yang ditimbulkan pada sesar muria yang masih aktif.
Daryono juga menjelaskan, adanya gempa yang terjadi di kawasan muria tidak serta merta mengaktifkan kembali gunung berapi. Menurutnya, semua bergantung pada keaktifan gunung berapi.
”Selama gunung api tidak sedang aktif, maka gempa tidak akan memicu meningkatnya aktivitas volkanisme,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso



