Wakapolres Kudus, Kompol Satya Adi Nugraha (tengah) sedang menceritakan kronologi kejadian penganiayaan yang terjadi di Desa Medini. (Murianews/Vega Maarijil Ula)
Murianews, Kudus – Kasus penganiayaan di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mulai diungkap. Penyebab meninggalnya korban berinisial R warga Desa Kalirejo, berumur 16 tahun disebabkan karena aksi pengeroyokan.
Wakapolres Kudus, Kompol Satya Adi Nugraha membenarkan, pada Selasa (21/5/2024) telah terjadi pengeroyokan. Lokasinya di depan gang VI Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
”Terjadi pengeroyokan pada korban berinisial R. Keluarga korban melaporkan kepada kami, selanjutnya kami langsung bertindak,” katanya Rabu (22/5/2024).
Korban meninggal dunia usai dikeroyok oleh beberapa pelaku. Sejumlah luka ditemukan di tubuh korban, diduga akibat terkena senjata tajam.
”Langkah kami mendatangi TKP kemudian dilanjutkan dengan melakukan klarifikasi ke saksi. Kami juga memeriksa barang bukti dan terus menyelidiki kasus ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan terus mendalami kasus ini dan terus berupaya untuk mengungkap. Pihaknya juga meminta agar masyarakat menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
”Kami imbau warga untuk menjaga Kamtibmas dan mohon untuk menyerahkan kasus ini ke kepolisian,” imbuhnya.
Sebelumnya, korban telah dilakukan autopsi pada Selasa (21/5/2024) di RSUD Loekmono Hadi. Hasilnya terdapat indikasi korban meninggal akibat terkena senjata tajam jenis celurit.
Humas RSUD Loekmono Hadi Kudus, dr Taura Avensia mengatakan, penyebab utama kematian ada di luka bagian dada atas kiri. Kedalaman luka itu sedalam delapan sentimeter dengan panjang tiga sentimeter
”Tembus sampai ke rongga dada,” katanya, Selasa (21/5/2024).
Dirinya menyampaikan melihat rapinya bekas robekan terdapat indikasi korban terkena senjata tajam jenis celurit. Serta terdapat darah dalam rongga dada sebanyak 1000 ml.
”Kemudian ada luka kedua dengan lebar satu sentimeter tidak beraturan dengan kedalaman dua sentimeter dengan robekannya kasar. Ini kemungkinan sejenis tusukan dari obeng,” sambungnya.
Lebih lanjut, dr Taura Avensia mengatakan penyebab utama kematian dalam kasus penganiayaan ini, adalah adanya tusukan di dada kiri atas. Sehingga korban meninggal dunia.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Kasus penganiayaan di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mulai diungkap. Penyebab meninggalnya korban berinisial R warga Desa Kalirejo, berumur 16 tahun disebabkan karena aksi pengeroyokan.
Wakapolres Kudus, Kompol Satya Adi Nugraha membenarkan, pada Selasa (21/5/2024) telah terjadi pengeroyokan. Lokasinya di depan gang VI Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
”Terjadi pengeroyokan pada korban berinisial R. Keluarga korban melaporkan kepada kami, selanjutnya kami langsung bertindak,” katanya Rabu (22/5/2024).
Korban meninggal dunia usai dikeroyok oleh beberapa pelaku. Sejumlah luka ditemukan di tubuh korban, diduga akibat terkena senjata tajam.
”Langkah kami mendatangi TKP kemudian dilanjutkan dengan melakukan klarifikasi ke saksi. Kami juga memeriksa barang bukti dan terus menyelidiki kasus ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan terus mendalami kasus ini dan terus berupaya untuk mengungkap. Pihaknya juga meminta agar masyarakat menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
”Kami imbau warga untuk menjaga Kamtibmas dan mohon untuk menyerahkan kasus ini ke kepolisian,” imbuhnya.
Sebelumnya, korban telah dilakukan autopsi pada Selasa (21/5/2024) di RSUD Loekmono Hadi. Hasilnya terdapat indikasi korban meninggal akibat terkena senjata tajam jenis celurit.
Humas RSUD Loekmono Hadi Kudus, dr Taura Avensia mengatakan, penyebab utama kematian ada di luka bagian dada atas kiri. Kedalaman luka itu sedalam delapan sentimeter dengan panjang tiga sentimeter
”Tembus sampai ke rongga dada,” katanya, Selasa (21/5/2024).
Dirinya menyampaikan melihat rapinya bekas robekan terdapat indikasi korban terkena senjata tajam jenis celurit. Serta terdapat darah dalam rongga dada sebanyak 1000 ml.
”Kemudian ada luka kedua dengan lebar satu sentimeter tidak beraturan dengan kedalaman dua sentimeter dengan robekannya kasar. Ini kemungkinan sejenis tusukan dari obeng,” sambungnya.
Lebih lanjut, dr Taura Avensia mengatakan penyebab utama kematian dalam kasus penganiayaan ini, adalah adanya tusukan di dada kiri atas. Sehingga korban meninggal dunia.
