Sekolah itu yakni SMP 4 Bae, SMP 2 Dawe, dan SMP 3 Jekulo. Pengajuan SPMB offline itu dilakukan karena ketiga sekolah itu masih belum memenuhi kuota.
SMP 4 Bae baru 203 calon siswa, SMP 2 Dawe sebanyak 226 calon siswa, dan SMP 3 Jekulo terisi 238 calon siswa. Sedangkan kuota masih-masing sekolah dalam SPMB tahun ini yakni 256 siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menyampaikan ketiga SMP itu telah mengajukan surat permohonan melaksanakan SPMB secara offline per hari ini. Tujuannya untuk memenuhi daya tampung.
”Teknisnya nanti kami serahkan ke sekolah masing-masing. Tetapi regulasinya tidak jauh berbeda dengan SPMB online. Jalurnya juga masih sama seperti SPMB online, bedanya hanya di pelaksanaannya saja, dilakukan secara offline,” katanya, Senin (30/6/2025).
Rencananya, SPMB offline di tiga SMP itu dimulai satu atau dua hari ke depan. Menurutnya, semakin cepat lebih baik. Itu karena pada Senin (7/7/2025) tiga sekolah yang mengajukan SPMB offline itu harus melaksanakan tahapan daftar ulang.
”Senin pekan depan sudah harus melaksanakan daftar ulang. Kami akan seragamkan agar tiga sekolah tersebut dapat melaksanakan awal tahun ajaran baru pada 14 Juli 2025,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Tiga SMP di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah telah mengajukan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara online pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus.
Sekolah itu yakni SMP 4 Bae, SMP 2 Dawe, dan SMP 3 Jekulo. Pengajuan SPMB offline itu dilakukan karena ketiga sekolah itu masih belum memenuhi kuota.
SMP 4 Bae baru 203 calon siswa, SMP 2 Dawe sebanyak 226 calon siswa, dan SMP 3 Jekulo terisi 238 calon siswa. Sedangkan kuota masih-masing sekolah dalam SPMB tahun ini yakni 256 siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menyampaikan ketiga SMP itu telah mengajukan surat permohonan melaksanakan SPMB secara offline per hari ini. Tujuannya untuk memenuhi daya tampung.
”Teknisnya nanti kami serahkan ke sekolah masing-masing. Tetapi regulasinya tidak jauh berbeda dengan SPMB online. Jalurnya juga masih sama seperti SPMB online, bedanya hanya di pelaksanaannya saja, dilakukan secara offline,” katanya, Senin (30/6/2025).
Rencananya, SPMB offline di tiga SMP itu dimulai satu atau dua hari ke depan. Menurutnya, semakin cepat lebih baik. Itu karena pada Senin (7/7/2025) tiga sekolah yang mengajukan SPMB offline itu harus melaksanakan tahapan daftar ulang.
”Senin pekan depan sudah harus melaksanakan daftar ulang. Kami akan seragamkan agar tiga sekolah tersebut dapat melaksanakan awal tahun ajaran baru pada 14 Juli 2025,” sambungnya.
Bila Masih Belum Terpenuhi...
Anggun menambahkan, ketika sudah ada perpanjangan SPMB offline, namun ketiga sekolah tersebut masih kekurangan murid maka tidak akan ada lagi perpanjangan. Jumlah akhir tersebut nantinya yang akan menjadi hasil akhir pelaksanaan SPMB offline.
”Perpanjangan hanya satu kali karena pada tanggal 14 Juli 2025 anak-anak sudah harus masuk mengikuti tahun ajaran baru. Artinya sebelum 14 Juli 2025 harus sudah selesai semua proses SPMB offlinenya,” terang Anggun.
Anggun menyampaikan kekosongan yang terjadi di tiga sekolah jenjang SMP menurutnya lumayan banyak dibandingkan tahun lalu.
Menurutnya, pada tahun lalu hanya SMP 3 Bae yang belum memenuhi kuota sehingga harus melakukan perpanjangan pendaftaran di mana saat itu masih bernama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
”Karena SPMB ini kan sistem baru. Masyarakat masih banyak yang belum tahu juga. Wali murid mengiranya satu siswa hanya bisa daftar satu jalur, padahal sebenarnya minimal bisa daftar dua jalur, domisili dan prestasi. Sebenernya kami juga sudah melakukan sosialisasi,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi