Viral Piknik ke Jepang, SD Muhammadiyah 4 Surabaya Ungkap Biayanya
Zulkifli Fahmi
Selasa, 13 Juni 2023 14:32:25
SD Muhammadiyah 4 Surabaya pun buka suara soal video viral yang disebut study tour ke Jepang tersebut. Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Eddy Susanto membenarkan siswa dalam video tersebut adalah siswanya.
”Iya benar,” katanya seperti dikutip dari
Detik.com, Selasa (13/6/2023).
Baca: Piknik ke Jepang, Anak SD di Surabaya Ini Bikin Iri NetizenIa menjelaskan, kegiatan yang dilakukan para siswanya itu bukan study tour, melainkan study exchange di Jepang. Biaya kegiatan itu juga seluruhnya ditanggung orang tua siswa.
”Biaya ditanggung oleh wali murid, Rp 38 juta di Jepang,” ujarnya.
Namun, tak semua siswa bisa mengikutinya. Ada proses yang telah ditentukan dan hanya orang tua yang tidak keberatan dengan biaya tersebut.
”Pendaftaran kita tentukan. Kemudian orang tua tahu informasi, kemudian bersedia, mendaftar, dan kita ada pembinaan terkait mempelajari bahasa, budaya dan tampilan mewakili Indonesia,” jelasnya.
Eddy menyebut kegiatan study exchange dilakukan rutin setiap tahun. Pada tahun ini, ada 12 siswa yang mengikuti program internasional study exchange tersebut.”Ada 12 siswa program internasional study exchange 2023 di Jepang, ini program sekolah,” ujarnya.Mereka berasal dari kelas IV, V, dan VI. Para siswa tersebut sudah berangkat pada 3 Juni lalu dan saat ini telah kembali di Surabaya.”Tanggal 3 Juni sampai 11 Juni, 9 hari di sana (Jepang, red). Kami mengunjungi Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Mito Eiko Elementary School of Tokyo. Kita juga sekolah agama,” jelasnya.Total ada 13 orang yang berangkat study exchange ke Jepang yakni 12 siswa dan 1 pendamping. Pendamping tersebut yakni Eddy sendiri.Eddy menjelaskan, tahun ini, ada dua gelombang study exchange yang dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Pertama, Maret 2023 lalu yang diikuti 32 siswa. Saat itu tujuannya ke Singapura dan Malaysia.”Program kedua study exchange ke Jepang. Ada dua gelombang, gelombang pertama Singapura dan Malaysia, lalu Jepang gelombang dua. Tahun depan Singapura dan Malaysia Insyallah tetap, kemungkinan saya Australia,” jelasnya.
Murianews, Surabaya – Sebuah video menunjukkan kegiatan study tour yang dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya di Jepang viral di media sosial. Video tersebut diunggah akun TikTok @hendra_adityaa, belum lama ini.
SD Muhammadiyah 4 Surabaya pun buka suara soal video viral yang disebut study tour ke Jepang tersebut. Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Eddy Susanto membenarkan siswa dalam video tersebut adalah siswanya.
”Iya benar,” katanya seperti dikutip dari
Detik.com, Selasa (13/6/2023).
Baca: Piknik ke Jepang, Anak SD di Surabaya Ini Bikin Iri Netizen
Ia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan para siswanya itu bukan study tour, melainkan study exchange di Jepang. Biaya kegiatan itu juga seluruhnya ditanggung orang tua siswa.
”Biaya ditanggung oleh wali murid, Rp 38 juta di Jepang,” ujarnya.
Namun, tak semua siswa bisa mengikutinya. Ada proses yang telah ditentukan dan hanya orang tua yang tidak keberatan dengan biaya tersebut.
”Pendaftaran kita tentukan. Kemudian orang tua tahu informasi, kemudian bersedia, mendaftar, dan kita ada pembinaan terkait mempelajari bahasa, budaya dan tampilan mewakili Indonesia,” jelasnya.
Eddy menyebut kegiatan study exchange dilakukan rutin setiap tahun. Pada tahun ini, ada 12 siswa yang mengikuti program internasional study exchange tersebut.
”Ada 12 siswa program internasional study exchange 2023 di Jepang, ini program sekolah,” ujarnya.
Mereka berasal dari kelas IV, V, dan VI. Para siswa tersebut sudah berangkat pada 3 Juni lalu dan saat ini telah kembali di Surabaya.
”Tanggal 3 Juni sampai 11 Juni, 9 hari di sana (Jepang, red). Kami mengunjungi Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Mito Eiko Elementary School of Tokyo. Kita juga sekolah agama,” jelasnya.
Total ada 13 orang yang berangkat study exchange ke Jepang yakni 12 siswa dan 1 pendamping. Pendamping tersebut yakni Eddy sendiri.
Eddy menjelaskan, tahun ini, ada dua gelombang study exchange yang dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Pertama, Maret 2023 lalu yang diikuti 32 siswa. Saat itu tujuannya ke Singapura dan Malaysia.
”Program kedua study exchange ke Jepang. Ada dua gelombang, gelombang pertama Singapura dan Malaysia, lalu Jepang gelombang dua. Tahun depan Singapura dan Malaysia Insyallah tetap, kemungkinan saya Australia,” jelasnya.