Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta agar perputaran benih jagung di Indonesia lebih mengutamakan kebutuhan dalam negeri.

Menurutnya, pemenuhan kebutuhan benih jagung dalam negeri dapat mendongkrak perekonomian masyarakat ketimbang dijual ke luar negeri.

Itu diungkapkan Sri Sumarni dalam kegiatan panen jagung TNI-Polri bersama Pemkab Grobogan di Desa Pendem, Kecamatan Ngaringan, Kamis (5/10/2023).

”Jangan sampai benih lokal keluar negeri, sebisa mungkin diputar di dalam negeri, supaya ekonomi berputar,” kata Sri Sumarni.

Ia pun mengungkapkan saat ini saja, Kabupaten Grobogan membutuhkan sekitar 20 ribu ton benih jagung tiap tahunnya. Benih itu untuk pemenuhan lahan sekitar 100 ribu hektare di Grobogan. Dari perputaran itu, nilainya bisa mencapai Rp 200 miliar.

Selain itu, Grobogan juga menjadi sasaran penanaman beragam varietas benih jagung yang baik. Dengan begitu, jagung yang ditanam memiliki ketahanan yang baik meski dalam kondisi ekstrem sekalipun.

Sebagai daerang penghasil jagung tertinggi di Indonesia, Grobogan mampu memproduksi jagung sekitar 845 ribu ton pipil jagung kering di lahan 136 ribu hektare pada 2022 lalu.

Tahun ini, meski kemarau panjang, petani Grobogan tetap bisa panen jagung. Bahkan, tahun ini memberi dampak positif karena harga jagung cukup tinggi.

”Harga jagung saat ini mencapai Rp 6.000 sampai 6.200 per kilogram,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan, panen raya jagung ini membuktikan petani Grobogan tangguh. Ini jadi satu langkah mendukung gerakan nasional untuk mengendalikan dampak El Nino.

Ia menyebut langkah antisipasi dan pengendalian sangat diperlukan karena Grobogan merupakan daerah penyangga pangan nasional.

”Ini merupakan inisiatif dalam rangka mitigasi El Nino. Grobogan menjadi salah satu tujuan untuk pengembangan varietas jagung, dimana produksinya cukup tinggi,” katanya.

Komentar

Terpopuler