Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN mengalami defisit sebesar Rp 104,2 triliun pada Maret 2025.

Meski begitu, ia menjamin pengelolaan anggaran tetap terkendali meski defisit. Ia pun meminta semua pihak tak khawatir.

”Jangan khawatir, tidak jebol APBN-nya,” kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, dikutip dari Antara, Kamis (10/4/2025).

Sri Mulyani mengatakan, dibandingkan dengan kinerja APBN tahun lalu, pada Maret ini kas negara mencatatkan surplus sebesar 0,04 persen atau Rp 8,07 triliun terhadap produk domestik bruto.

Namun, defisit pada APBN 2024 juga lebih rendah dari tahun ini, yakni Rp 522,83 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB,

Adapun realisasi defisit APBN per Maret 2025 setara 0,43 persen PDB. Angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan, yakni sebesar 2,53 persen PDB atau Rp 616,2 triliun.

Nilai defisit diperoleh dari pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp 516,1 triliun atau 17,2 persen dari target Rp 3.005,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp 620,3 triliun atau 17,1 persen dari target Rp 3.621,3 triliun.

Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 400,1 triliun atau Rp 322,6 triliun dari penerimaan pajak serta Rp 77,5 triliun dari kepabeanan dan cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 115,9 triliun.

Penerimaan Pajak... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler