Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo menanggapi adanya kelompok petani di tiga desa yang melakukan patungan untuk melakukan normalisasi sungai.

Menurut Hartopo, pemerintah daerah (Pemda) sebenarnya sudah menawarkan peminjaman alat berat ke semua desa untuk melakukan normalisasi secara swadaya. Karena dipungkiri atau tidak, pemda tidak punya anggaran untuk menanggung semua biaya operasionalnya.

Selain itu, kewenangan normalisasi sungai memang menjadi wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Sehingga Pemkab Kudus, hanya bisa ikut membantu pengusulan ataupun peminjaman alat berat saja.

 ”Itu kan kewenangan dari pusat, sudah kami usulkan dan komunikasikan, kami di sini ikut berkontribusi saja,” katanya Rabu (13/9/2023).

Pihaknya  pun turut mengapresiasi para petani yang ikut berkontribusi dalam patungan tersebut. Pemda juga akan berupaya untuk mendampingi walau memang dengan keterbatasan anggaran yang ada.

Diketahui, para petani di tiga desa di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, rela merogoh saku sendiri untuk menormalisasi sungai JU 3D yang melintasi areal persawahan di tiga desa tersebut. Adapun tiga desa itu ialah Desa Berugenjang, Lambangan dan Wonosoco.

Alasannya, mereka tidak sabar menunggu realisasi janji pemerintah yang akan melakukan normalisasi sungai JU 3D sebagai upaya pencegahan banjir di wilayah tersebut. Mengingat empat tahun ini, pertanian mereka selalu gagal karena sawah selalu tergenang air.

Sungai JU 3D memang kini tengah terjadi pendangkalan parah. Tanggul sungai yang berfungsi untuk menahan debit air juga telah habis. Hal ini menyebabkan permukaan sungai dan area persawahan hampir rata.

Normalisasi swadaya itu telah dilakukan sejak Senin (11/9/2023) awal pekan ini. Di mana satu orang petani harus membayar iuran sebesar Rp 300 ribu.

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini