Cerita Pj Bupati Hasan, Niatkan Diri Tabuh Bedug Menara Kudus

Murianews, Kudus – Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie menjadi kepala daerah Kudus pertama yang berani menaiki Menara Kudus dan menabuh bedugnya dalam puluhan tahun terakhir. Dia pun membeberkan alasan dari niatnya melakukan hal tersebut.

Hal ini tentu menarik karena banyak pejabat justru takut jika harus blusukan ke sana ke mari di area Komplek Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus itu.

Pasalnya, di komplek Menara Kudus sendiri diyakini ada sebuah Rajah yang bernama Rajah Kalacakra atau Kolocokro. Rajah ini berada di pintu masuk kawasan Masjid Menara Kudus dan diyakini bisa melengserkan pejabat level tinggi yang melintasinya.

Sejumlah sumber mengatakan banyak pejabat yang enggan masuk Menara Kudus melalui akses pintu depan. Mayoritasnya, selalu melewati pintu samping Menara.

”Sebelum bertugas ke Kudus saya sebenarnya sowan kepada Habib Jindan, meminta petunjuk apakah saya harus menerima tugas ini dan beliau bertanya sejumlah hal kepada saya,” kata Hasan sesaat sebelum mengikuti Tradisi Bedug Dandang.

Adapun pertanyaan pertama adalah apakah ia meminta atau diminta tugas tersebut. Sedangkan yang kedua adalah apakah Hasan membayar sejumlah uang untuk jabatan tersebut.

”Kemudian saya menjawab saya tidak meminta dan saya juga tidak memberikan uang sepeserpun untuk jabatan itu, Habib Jindan kemudian berkata pada saya jika saya dipanggil oleh Sunan Kudus dan saya harus berangkat untuk bertemu beliau,” ujarnya melanjutkan cerita.

Bermula dari situlah dia berniat untuk sowan kepada Kanjeng Sunan Kudus. Termasuk di antaranya adalah melestarikan peninggalan tradisi yang sampai saat ini masih lestari, yakni Dandangan.

”Saya kemari karena dipanggil Kanjeng Sunan Kudus, rugi jika saya tidak ikut tabuh Dandang, saya juga ingin mengikuti tabuh Bedug Dandang ini sebagai langkah nguri-uri budaya,” tuturnya.

Hasan pun sempat mengatakan jika dirinya merasakan sebuah energi spiritual yang luar biasa ketika dia bisa ikut menabuh bedug di atas Menara sebagai penanda awal Ramadan itu.

”Alhamudillah sempat nabuh, (saya) merasakan energi spiritual yang luar biasa ketika menabuh,” tuturnya.

Editor: Supriyadi