Pantura Banjir, Pasokan Elpiji ke Kudus dan Sekitarnya Tersendat
Anggara Jiwandhana
Minggu, 17 Maret 2024 14:55:00
Murianews, Kudus – Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, mengonfirmasi adanya keterlambatan pada pasokan pengiriman gas elpiji 3 kilogram di Kudus dan Sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya banjir di sejumlah titik Jalur Pantura.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, sebelumnya terdapat kondisi cuaca dan gelombang tinggi sehingga kapal pengangkut LPG tidak bisa sandar di Temporary Supply Point LPG Rembang pada Rabu 13 Maret 2024 kemarin.
Disamping kapal terlambat sandar ke Temporary Supply Point LPG karena cuaca buruk, penyaluran yang dilakukan dari Semarang dan Gresik juga terkendala banjir yang melanda Kota Semarang.
”Sehingga kemarin penyaluran LPG 3 kilogram kami belum optimal. Saat ini banjir Semarang sudah surut. Kapal juga berhasil sandar di Temporary Supply Point pada Sabtu, 16 Maret 2024,” ucap Brasto melalui sambungan Whatsapp, Minggu (17/3/2024).
Brasto pun memastikan jika pendistribusian elpiji subsidi tersebut sudah mulai dioptimalkan mulai Sabtu kemarin hingga hari ini.
”Mulai per kemarin dan dilanjutkan hari ini, kami mengoptimalkan pengiriman LPG dari Rembang dan Semarang. Konsumen tidak perlu khawatir terkait pasokan LPG 3 kg karena sedang dilakukan upaya recovery atau pemulihan,” ungkapnya.
Diketahui, jalan Pantura Kudus-Demak kembali lumpuh. Penyebabnya sama seperti sebelumnya, yakni jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Minggu (17/3/2024) dini hari.
Beruntung, jebolnya tanggul kali ini tidak secara tiba-tiba. Banyak warga juga sudah bisa menyelamatkan dirinya beserta sejumlah barang berharga lainnya.
Sepanjang 500 meteran dari gapura Selamat Datang Kabupaten Demak juga tidak ada kendaraan yang terjebak. Sejumlah sumber di lapangan menyebut para truk lebih memilih untuk cari jalan lain ketika mendengar tanggul Norowito Kranganyar jebol lagi.
Meski begitu, sejumlah warga menyebut jika banjir kedua ini lebih parah ketinggiannya dibanding banjir kemarin.



