Banjir Kudus: 32 Ribu Warga Terdampak, Seribuan Mengungsi
Anggara Jiwandhana
Minggu, 17 Maret 2024 16:03:00
Murianews, Kudus – Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah masih belum membaik. Terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mengupdate jumlah warga terdampak dan mengungsi.
Di mana saat ini terdapat 29 desa di lima kecamatan di Kudus yang mengalami bencana banjir. ”Dapat kami sampaikan ada sebanyak 32.952 jiwa terdampak dan 1.233 di antarnaya sedang mengungsi,” ucap Kepala BPBD Kudus Mundir, Minggu (17/3/2024) sore.
Seribuan pengungsi tersebut kini tersebar di enam lokasi pengungsian. Di antaranya Gedung DPRD Kudus, Balai Desa Gulang hingga Balai Desa Jati Wetan.
”Ini data dinamis, akan kami update segera,” tambahnya.
Terkait kebutuhan logistik, Mundir mengatakan untuk stok di BPBD Kudus masih cukup untuk dua hari ke depan. Meski begitu dia yakin akan ada banyak pihak yang akan membantu kecukupan logistik.
”Bila belum cukup tentu akan kami lakukan pengadaan,” ungkapnya.
Di Pengungsian Aula DPRD Kudus, Ketua DPRD KMasan mempersilahkan pengungsi dari manapun untuk bisa mengungsi di Aula DPRD Kudus, termasuk dari Demak itu.
Segala kecukupan pengungsi di Aula DPRD Kudus inipun dipastikan bakal dijamin. Mulai dari kesehatan, makanan, kebutuhan religi hingga trauma healing, sudah disiapkan.
Saat ini sendiri, Aula DPRD Kudus telah menampung setidaknya 391 orang. Terdiri dari 51 orang warga Demak dan sisanya warga Karangrowo, Undaan, Kudus.
”Siapapun yang masuk ke pengungsian DPRD ini baik dari Kudus maupun dari Demak akan kami terima. Kami akan siapkan kesehatan dan logistiknya,” ucap Masan.
Untuk kapasitas pengungsian, Masan memperkirakan bisa muat hingga 700-an orang. Dengan letak pengungsi berada di Aula dan Masjid DPRD Kudus.
”Ini juga kami membangun tenda untuk pengungsi juga. Jadi kalau di dalam nanti sudah nggak muat, ya langsung kami arahkan ke tenda pengungsian, intinya kami siap menampung,” tutur Masan.
Masan menambahkan, di Aula DPRD Kudus sendiri sudah terbagi pembagian tugasnya. Baik untuk bagian dapur atau konsumsi, kesehatan, logistik hingga kebutuhan pengungsi lainnya.
”Semua sudah ada petugasnya, gotong royong. Untuk berbuka mulai dimasak pukul tiga sore sementara sahur mulai dimasak pukul 11 malam, kami juga sediakan trauma healing seperti biasanya,” ungkapnya.



