Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Disnakerperinkop UKM) Kudus akhirnya memberi kelonggaran untuk para petani jagung di Kawasan SIHT Kudus.

Dinas akan membiarkan jagung-jagung yang terlanjur ditanam di area pembangunan. Namun, mereka juga tidak akan memberi ganti rugi untuk tanaman jagung yang nantinya terdampak pembangunan empat Gedung SIHT.

”Kami tidak serta merta meminta mereka untuk mencabuti ya, namun ya seperti itu, kami biarkan saja. Nanti kalau misalkan di bidang itu ada tanaman jagung tapi akan dilakukan pembangunan, ya sudah akan kami babati tanpa kami memberi ganti rugi,” ucap Kepala Disnaker Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati, Rabu (24/2/2024).

Dia menambahkan, petani pun sepakat dengan keputusan ini. Sebelumnya, mereka meminta dinas agar mengizinkan mereka menikmati panen terlebih dahulu di bulan Juni. Sementara pembangunan juga akan dilaksanakan pada bulan itu.

”Mereka akan memanen sisanya, kan ada bidang tanah yang belum akan dibangun pada tahap kedua ini, itu mereka bisa panen,” tambahnya.

Dia sendiri tidak habis pikir dengan fenomena ini. Apalagi kawasan SIHT Kudus juga sudah dipagar keliling. Rini menduga mereka masuk melalui sisi pagar barat atau berdekatan dengan sungai.

”Mungkin lewat sana mereka lewatnya, biasanya warga sudah hapal jalannya,” tambah dia.

Rini sendiri menduga, penanaman jagung dilakukan saat masuk cuti bersama dan libur Lebaran 2024 kemarin.

”Diperkirakan itu sudah hampir satu bulanan, kalau prediksinya kami mulai cuti bersama libur Lebaran itu, mereka kemudian menanam,” ungkapnya.

Anggaran untuk pembangunan SIHT tahap kedua ini, telah disiapkan anggaran Rp 11,3 miliar.

Anggaran tersebut akan meliputi Pembangunan empat gudang produksi, hangar Bea Cukai Kudus, Pembangunan intalasi pengolahan air limbah (IPAL) hingga pengaspalan jalan di Kawasan SIHT.

Adapun luasan SIHT Pemkab Kudus adalah seluas 3,6 hektare. Pihak dinas saat ini telah membangun sejumlah komponen pendukung SIHT. Seperti pagar keliling, pembangunan talud, hingga drainase. Dengan total anggaran mencapai Rp 21 miliar.

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler