Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Admin PR Kembang Surya menjadi penyebab terjadinya keributan buruh rokok yang menggelar aksi mogok kerja dan menggeruduk kantor pabrik, Senin (20/5/2024) pagi. Ia diketahui tidak mendaftarakan para buruh rokok untuk menerima BLT cukai tahun 2024.

Sebagai bentuk pertanggungjawabannya, dia mengaku siap membayarkan kompensasi pengganti blt itu menggunakan dana pribadi. Hanya saja, pembayaran tidak dilakukan secara penuh. Melainkan hanya separuh saja, yakni Rp 600 ribu per orang.

Dia berjanji akan melakukan pembayaran dalam pekan ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian koperasi dan UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati menyampaikan, sebenarnya tidak ada regulasi soal penggantian atau kompensasi BLT ini. Keputusan ini merupakan keputusan bersama antara perusahaan, admin terkait dan buruh pabrik.

”Disepakati jika admin akan mengganti uang BLT-nya, memang tidak ada regulasinya, alasannya kemanusiaan,” kata Rini di sela perundingan.

Pihak Disnaker, sambung dia, sejatinya sudah memberikan imbauan berulang bagi perusahaan rokok ini. Terutama ketika mereka sama sekali belum melakukan pendaftaran buruh rokok. Namun hal ini tidak ditanggapi dengan baik dan tak ada respon.

”Pihak manajemen juga sudah menginstrukan si admin ini untuk mendata, namun tidak dilakukan,” ungkapnya.

Sementara terkait kemungkinan pengusulan ulang, pihak dinas sudah tidak bisa menerima. Mengingat data penerima kini sudah tinggal menunggu diperbupkan saja.

Owner PR Kembang Surya Hendri Susanto menegaskan manajemen sudah meminta admin untuk mendaftarkan buruh rokok untuk diajukan menjadi penerima BLT. Namun dia tidak tahu jika itu tidak dilakukan oleh adminnya.

”Ini mencemarkan nama baik kami, kami akan menjatuhkan sanksi pada admin,” tekannya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler