Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Program KKN Tematik Praja IPDN di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menghasilkan sebuah fakta baru tentang angka kemiskinan dan stunting di Kudus. Mereka melakukan pendataan pada 34.474 KK dan didapati ada penurunan di dua sektor itu.

Untuk angka kemiskinan, IPDN mengatakan ada sekitar 4.162 KK yang sudah keluar dari kelompok miskin. Ada juga yang beralih menjadi kelompok miskin di tingkat yang lebih baik.

Hal inilah yang mendasari kesimpulan jika saat ini angka kemiskinan di Kudus mulai mengalami penurunan pada angka kemiskinan.

Begitu juga dengan kasus stunting di Kudus di mana ada 0,4 persen populasi bayi di Kudus yang mengalami stunting. Namun kenyataan di lapangan tidak berada di angkat tersebut.

”Kami kombinasikan sistem sampling dari BPS dan beberapa teknik lainnya untuk melakukan pemetaan dan didapati hasilnya baik angka stunting maupun kemiskinan di Kudus ini turun,” ucap Rektor IPDN Hadi Prabowo usai penutupan KKN Tematik di Gedung DPRD Kudus, Senin (1/7/2024).

Hasil dari temuan para siswanya inipun diserahkan pada Pemkab Kudus sebagai bahan acuan dan pertimbangan kebijakan ke depannya.

”Akan kami serahkan ke Pak Sekda dua data ini untuk kemudian Pemkab bisa merencanakan dengan tepat sasaran,” ungkapnya.

Sekda Kudus Revli Subekti mengapresiasi langkah para praja IPDN yang sukses membantu memetakan angka kemiskinan dan stunting di Kudus.

Pemkab pun akan menggunakan data ini sebagai bahan bagi Pemkab Kudus untuk penentuan kebijakan selanjutnya. Utamanya di sektor pengentasan stunting dan penurunan angka kemiskinan.

Ketua DPRD Kudus Masan ikut mengapresiasi para Praja IPDN yang sudah berhasil mengumpulkan data terbaru ini.

Sementara untuk Pemkab Kudus, diminta untuk menyinkronkan data yang baru ini dengan data yang telah ada. Sehingga bisa dilakukan pemutakhiran data dan menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler