Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus –Kalau pejabat lewat, maka akan langsung diturunkan jabatannya. Kalau pemimpin melintasi gapura, maka suatu saat langsung turun tahta,”

Begitu setidaknya kepercayaan awam sejauh ini tentang Rajah Kalacakra. Rajah yang dipercaya berada di satu gapura depan komplek Menara Kudus. Tepatnya di gapura depan menuju area publik Makam Sunan Kudus.

Rajah ini pun sudah tersohor ke penjuru negeri. Kebetulan-kebetulan yang terjadi selama ini, menambah sakral si rajah ini. Banyak yang percaya sehingga kemudian para pejabat ogah bersinggungan dengan rajah yang sejatinya memiliki arti baik tersebut.

Jangankan melintas, berdekatan pun serasa enggan. Banyak pejabat takut bila rajah itu ngalup dan bakal terjadi ke mereka sendiri.

Bahkan sekelas bupati dan para pejabat daerah dulu hingga kini, bisa dibilang jarang ngelurug ke Menara Kudus. Bila ada acara di komplek Menara, mereka lebih memilih aman dengan mewakilkannya kepada para bawahan. Atau dengan masuk melalui pintu belakang.

Fenomena ini terjadi sampai setidaknya Penjabat (Pj) Bupati Kudus HM Hasan Chabibie masuk dan memimpin Kudus sejak awal tahun ini.

Berasal dari kalangan santri, Ia nampak nyaman-nyaman saja wira-wiri di Komplek Menara Kudus. Mulai dari ziarah Makam Sunan Kudus setibanya di Kota Kretek, naik dan menabuh sendiri bedug Menara Kudus sebagai tanda masuk Bulan Ramadan.

Hasan, bisa dibilang adalah pemimpin yang akrab dengan Kalacakra. Ia sendiri mengetahui tentang cerita dari sang rajah ampuh ini. Namun karena niat tulus mengabdi untuk masyarakat Kudus, Ia sedikit mengesampingkan cerita-cerita yang berkembang tentang Kalacakra.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler