Kamis, 20 November 2025

Tahun kedua menitih usahanya, ia sudah bersama Pertamina. Kemajuan dan dampak dari kerjasama ini pun mulai dirasakannya. Perkembangan usaha hingga kenaikan penjualan mulai didapatkannya meski belum seberapa.

”Yang namanya dampak baik itu bisa dibilang langsung dirasakan. Ini yang saya rasakan ketika Pertamina menggandeng saya sebagai mitra. Pinjaman modal dengan bunga yang sangat rendah menjadikan saya mulai mengembangkan usaha,” sambung Awan.

Pembelian alat ukir, bahan baku kayu jati hingga penambahan karyawan pelan-pelan mulai dilaksanakan Awan di awal 2020-an. Enam penjualan produk di tahun keduanya menjadi satu hal yang ia syukuri.

”Saya berpedoman pada Jack Ma, kalau usaha dua tahun nggak jalan, yasudah cari lainnya. Tapi ini saya merasa usaha sudah jalan, makanya semakin saya lanjutkan, dari satu penjualan ke enam penjualan adalah lumayan menurut saya,” ujarnya.

Namun pada tahun itu juga, usahanya hampir tidur sementara gegara badai Corona. Beruntungnya Awan dan usahanya tidak membutuhkan banyak pertemuan yang kala itu memang dibatasi pemerintah Indonesia dan Dunia.

Awan pun mulai berselancar di dunia maya. Masuk ke berbagai toko belanja daring, menjajakan kaligrafinya dengan harga yang sesuai karyanya. Sadar kemampuan berjualan di internet butuh keahlian, Awan mengambil pelatihan-pelatihan yang disiapkan Pertamina.

Ia pun mengambil dua pelatihan yang berbeda. Yakni branding produk dan cara memasarkan produknya. Singkat cerita, Awan pun menyerap ilmunya dan menerapkannya dalam kegiatan jual belinya.

Hasilnya? Produknya kini laku bahkan di luar Jawa. Pengiriman ke Sulawesi, Kalimantan hingga Sumatera, pernah ia lakukan. Bahkan jika ingin jumawa, hanya dua pulau besar saja yang belum pernah dijajaki kaligrafinya, yakni Bali dan Papua.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler