Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Maumere NTT Ditutup Sementara
Budi Santoso
Senin, 4 November 2024 13:32:00
Murianews, Jakarta – Menyusul erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Maumere di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara. Penutupan Bandara ini dikonfirmasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (4/11/2024).
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, dilaporkan mengalami Erupsi Senin (4/11/2024). Peristiwa ini menimbulkan bencana di wilayah sekitar.
"Ya, ada penutupan bandara di Maumere, NTT (Bandara Fran Seda)," Demikian dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, seperti dilansir Antara.
Menyusul erupsi Gunung Lewotobi, BNPB dan Pemerintah Provinsi NTT, Badan Geologi Kementerian ESDM masih akan terus berkoordinasi. Termasuk dengan Kementerian Perhubungan terkait penutupan bandara Meumere ini.
Sampai kapan penutupan Bandara Meumere masih akan dikoordinasikan. Sehingga sampai saat ini belum diketahui seberapa lama Bandara ini akan ditutup sementara.
"Dalam koordinasi, keterangan lanjutan dari Kementerian Perhubungan," imbuhnya.
Erupsi Gunung Lewotobi sampai pukul 10.20 WIB, dilaporkan telah menelan korban 10 orang meninggal. Sembilan orang diantaranya sudah berhasil di evakuasi tim petugas SAR gabungan dan satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.
Satu korban.......
Satu korban yang hilang diduga tertimbun oleh rumah yang roboh akibat lontaran material vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki. Lokasi kejadian berada pada radius 4 kilometer dari puncak erupsi.
BNPB juga mengonfirmasi saat ini ada 2.735 keluarga atau 10.295 orang yang telah dievakuasi. Mereka merupakan warga dari 14 desa yang tinggal di dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang, Flores Timur.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada Senin (4/11/2024) pagi pukul 02.48 WITA. Guncangan akibat erupsi gunung ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter selama sekitar tiga menit lima detik.
Menyusul kejadian ini, status Gunung Lewotobi ditingkatkan dari level III menjadi Level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementrian ESDM. Masyarakat yang berada pada radius tujuh kilometer diminta menyingkir.



