Pada Senin (3/2/2025) malam, banjir bandang menerjang ratusan rumah warga di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit, Kecamatan Kendit. Sekitar 20 rumah rusak total, sementara lainnya mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan belasan pohon tumbang di berbagai wilayah.
Pada Selasa (4/2/2025), longsor terjadi di Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, yang menutup akses antar-dusun. Di dusun yang sama, banjir bandang merusak jembatan utama, menyebabkan sekitar 250 kepala keluarga terisolasi.
Selain merusak rumah dan fasilitas umum, bencana ini juga menyebabkan ratusan hektare sawah terdampak, serta puluhan ternak hanyut terbawa banjir.
Murianews, Situbondo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur, resmi menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di wilayah tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Situbondo, Nyai Khoirani mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan laporan kejadian bencana alam, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor, yang berdampak signifikan terhadap masyarakat.
”SK penetapan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi sudah saya tandatangani pada Rabu (5/2/2025), berdasarkan laporan kejadian bencana alam,” ujar Nyai Khoirani di Situbondo dikutip dari Antara, Kamis (6/2/2025).
Dengan status tanggap darurat ini, Pemkab Situbondo melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan fokus pada evakuasi warga, pemulihan infrastruktur, serta penyaluran bantuan bagi korban bencana.
Selain itu, SK tersebut menjadi dasar koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan bantuan logistik dan operasional dalam penanganan bencana.
”Pemerintah daerah sudah mendirikan dapur umum di kantor kecamatan yang wilayahnya terdampak banjir, banjir bandang, maupun longsor,” tambahnya.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto mengatakan, SK tanggap darurat ini juga menjadi dasar penggunaan dana belanja tak terduga (BTT) guna mempercepat bantuan bagi korban terdampak.
”Pemkab Situbondo juga menerima bantuan logistik dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB, berupa paket sembako, terpal, matras, tikar, pakaian, serta alat kebutuhan harian seperti cangkul dan sekrop,” jelasnya.
Ribuan rumah terdampak...
BPBD mencatat, dalam tiga hari terakhir sekitar 1.280 rumah warga terdampak banjir di tiga kecamatan.
Pada Senin (3/2/2025) malam, banjir bandang menerjang ratusan rumah warga di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit, Kecamatan Kendit. Sekitar 20 rumah rusak total, sementara lainnya mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Di saat yang sama, banjir luapan air sungai merendam sekitar 700 rumah warga di Desa Melandingan Kulon dan Desa Sumberpinang, Kecamatan Melandingan.
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan belasan pohon tumbang di berbagai wilayah.
Pada Selasa (4/2/2025), longsor terjadi di Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, yang menutup akses antar-dusun. Di dusun yang sama, banjir bandang merusak jembatan utama, menyebabkan sekitar 250 kepala keluarga terisolasi.
Selain merusak rumah dan fasilitas umum, bencana ini juga menyebabkan ratusan hektare sawah terdampak, serta puluhan ternak hanyut terbawa banjir.