Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah mengklaim telah sukses menurunkan angka stunting. Padahal, sampai saat ini tercatat masih ada 5.353 anak balita yang tercatat gagal tumbuh dengan baik.

Klaim tersebut didasarkan pada penghargaan berupa peringkat ketiga aksi konvergensi stunting di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta menyebutkan, kasus tengkes atau stunting pada anak di Jepara dalam empat tahun terakhir ini turun drastis. Dari data tahun 2019 hingga 2022, kasus tengkes turun hingga 7,74 persen.

Edy Supriyanta mencatat, stunting tahun 2019 ada 19,61 persen. Tahun 2020 turun  menjadi 13,78 persen. Lalu pada tahun 2021 ada 12,9 pesen. Kemudian selama 2022 terus turun menjadi 11,87 persen.

”Dasar perhitungan data e-PPGBM atau Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat,” kata Edy Supriyanta, Jumat (21/7/2023).

Dari angka 11,87 persen balita tengkes di tahun 2022 itu setara 7.227 anak. Sementara per Februari 2023 kemarin, menyisakan 5.353 balita stunting.

Penurunan kasus ini dicapai dari berbagai aksi konvergensi, mulai dari adanya pengorganisasian, tim pendamping keluarga, audit rutin, alokasi anggaran untuk intervensi gizi.

Lebih lanjut Edy Supriyanta menyebutkan, pemerintah daerah sudah menganggarkan anggaran cukup besar untuk menangani stunting. Adapun total dana untuk penanganan tengkes di tahun ini sebesar Rp111 miliar.

”Anggaran ini baik untuk penanganan spesifik, maupun penanganan sensitif,” pungkas dia.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler