Rabu, 19 November 2025

Ditambahkan Arif, sumber air di Legon Lele mestinya bisa dikelola oleh masyarakat dengan sistem Pamsimas. Tahun lalu, pihaknya sudah bersurat hasil musyawarah desa ke Pemkab Jepara.

Surat tersebut berisi keinginan masyarakat Desa Karimunjawa meminta agar sumber air yang dikelola PDAM Jepara dikembalikan kepada masyarakat. Sumber air itu diinginkan bisa kembali dikelola secara swadaya melalui Pamsimas.

“Tapi sampai sekarang surat itu tidak ada jawaban,” ungkap Arif.

Sekitar delapan tahun lalu, pengelolaan Pamsimas Desa Karimunjawa dilimpahkan ke PDAM Jepara. Dengan alasan PDAM Jepara menawarkan pengelolaan yang lebih profesional. Namun nyatanya hal itu dinilai tidak terwujud saat ini.

Sementara itu, Aji Asmoro, Kepala Bagian Perencanaan PDAM Jepara, mengaku PDAM Jepara tak bisa berbuat banyak menghadapi krisis air bersih yang terjadi saat ini. Sejauh ini, PDAM Jepara hanya mengandalkan air baku dari Legon Lele dan Legon Gobrak.

Pihaknya menyebutkan, setiap bulan September-Desember, debit air baku di sana selalu berkurang drastis. Di sisi lain, karena wiayah itu masuk dalam taman nasional, maka PDAM tidak boleh membuat sumur bor. Sedangkan rencana pembuatan embung juga sampai saat ini belum terealisasi.

“Setiap musim kemarau pasti kekurangan,” ujar Aji.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler