Dandim 0719 Jepara, Letnan Kolonel Arm, Khoirul Cahyadi menyampaikan, beberapa hari terakhir peralatan itu sudah tiba di Sentral Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur.
”Beberapa peralatan seperti kompor dan ompreng sudah tiba di SPPG,” sebut Dandim, Jumat (17/1/2025).
”Mobil pengangkut makanan sebagian sudah tiba,” kata Khoirul.
Terkait dengan bangunan dapur, Khoirul menyebut sampai saat ini persiapannya sudah 90 persen.
Sementara ini ada tiga dapur yang disiapkan yakni di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan, Desa Ngabul Kecamatan Tahunan dan Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara.
Untuk kali pertama uji coba nanti, Dandim memaparkan, setiap dapur bisa memasak tiga ribu porsi. MBG itu akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dengan radius terdekat dengan dapur.
Murianews, Jepara – Uji coba makan bergizi gratis di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan dimulai akhir Januari. Saat ini, sejumlah peralatan dapur sudah mulai berdatangan.
Dandim 0719 Jepara, Letnan Kolonel Arm, Khoirul Cahyadi menyampaikan, beberapa hari terakhir peralatan itu sudah tiba di Sentral Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur.
”Beberapa peralatan seperti kompor dan ompreng sudah tiba di SPPG,” sebut Dandim, Jumat (17/1/2025).
Selain peralatan dapur, lanjut Khoirul, sejumlah armada pengangkut makan bergizi gratis juga sudah tiba. Armada itu sejenis mobil bok.
”Mobil pengangkut makanan sebagian sudah tiba,” kata Khoirul.
Terkait dengan bangunan dapur, Khoirul menyebut sampai saat ini persiapannya sudah 90 persen.
Sementara ini ada tiga dapur yang disiapkan yakni di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan, Desa Ngabul Kecamatan Tahunan dan Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara.
Untuk kali pertama uji coba nanti, Dandim memaparkan, setiap dapur bisa memasak tiga ribu porsi. MBG itu akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dengan radius terdekat dengan dapur.
Produksi 9 ribu Porsi
”Jadi untuk pertama nanti, dari tiga dapur baru bisa memproduksi 9 ribu porsi. Artinya, baru 9 ribu siswa yang terkover. Sementara ini kita utamakan yang radiusnya terdekat dengan dapur,” ujar Khoirul.
Pemilihan lokasi sesuai radius tersebut, jelas dia, karena berdasarkan aturan Badan Gizi Nasional (BGN), makanan itu harus sampai ke siswa maksimal 30 menit setelah dimasak.
Adapun sembilan ribu siswa tersebut adalah seluruh siswa dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA atau sederajat.
Sementara terkait dapur makan bergizi gratis itu, Khoirul menyampaikan bahwa nantinya setiap dapur akan dipimpin oleh satu orang. Dia adalah lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
”Di Jepara saat ini sudah ada delapan lulusan SPPI. Jadi mereka nanti yang akan memimpin setiap dapur,” kata dia.
Editor: Zulkifli Fahmi