Sedangkan 14 persen lainnya adalah ternak yang sudah divaksin, namun tidak dilakukan booster. Saat ini masih ada 53 kasus aktif.
”Meskipun 14 persen itu terdampak, proses penyembuhannya relatif lebih cepat,” jelas Mudhofir.
Dengan catatan tersebut, Mudhofir berharap para peternak bersedia jika ada petugas yang akan melakukan vaksinasi. Karena tak jarang para peternak di kampung-kampung menolak ternaknya disuntik vaksin PMK.
Murianews, Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai melaksanakan vaksinasi PMK atau penyakit mulut dan kuku dengan memprioritaskan wilayah zona merah. Sebanyak 800 dosis vaksin PMK telah tersedia untuk mendukung program ini.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Jepara, Mudhofir mengatakan, vaksin tersebut diperoleh secara gratis dari Kementerian Pertanian.
”800 dosis vaksin sudah kami ambil Jumat (17/1/2025) lalu,” kata Mudhofir kepada Murianews.com, Senin (20/1/2025).
Program vaksinasi dimulai hari ini, dengan sasaran utama para peternak yang telah mendaftar sebelumnya.
Selain itu, wilayah dengan kerawanan tinggi atau zona merah PMK menjadi prioritas, seperti Kecamatan Donorojo, Keling, Kembang, dan Bangsri.
”Prediksinya, 800 dosis vaksin itu akan habis pada pertengahan Februari 2025 nanti,” ujar Mudhofir.
Pihaknya mengklaim bahwa laju penyebaran PMK di Kota Ukir relatif bisa dikendalikan.
Mudhofir mengatakan, dari 69 kasus PMK yang tercatat di tahun ini, 86 persennya merupakan sapi atau ternak baru yang belum divaksin.
Proses Penyembuhan...
Sedangkan 14 persen lainnya adalah ternak yang sudah divaksin, namun tidak dilakukan booster. Saat ini masih ada 53 kasus aktif.
”Meskipun 14 persen itu terdampak, proses penyembuhannya relatif lebih cepat,” jelas Mudhofir.
Mestinya, kata dia, vaksinasi PMK dilakukan tiga kali. Setelah itu, saban enam bulan sekali, ternak mestinya divaksin booster.
Dengan catatan tersebut, Mudhofir berharap para peternak bersedia jika ada petugas yang akan melakukan vaksinasi. Karena tak jarang para peternak di kampung-kampung menolak ternaknya disuntik vaksin PMK.
Editor: Cholis Anwar